Sisi Gelap Dunia Virtual, Telah Terjadi Perkosaan Virtual di Metaverse – Butuh Aturan Hukum Baru

oleh -
Editor: Ardiansyah
Headset VR menjadi hadiah populer di Inggris pada musim liburan akhir tahun 2023, Dunia Metaverse menjual kesempatan untuk menjalani kehidupan fantasi digital. Foto: IST/idsb/tmgrup.
Headset VR menjadi hadiah populer di Inggris pada musim liburan akhir tahun 2023, Dunia Metaverse menjual kesempatan untuk menjalani kehidupan fantasi digital. Foto: IST/idsb/tmgrup.

Dipimpin oleh salah satu pendiri Facebook Mark Zuckerberg, perusahaan teknologi yang dipimpinnya berupaya menarik masyarakat digital, baik tua maupun muda, menuju dunia virtual Metaverse. Dunia Metaverse menjual kesempatan untuk menjalani kehidupan fantasi digital.

 

Gadis dalam kasus perkosaan virtual ini menjadi contoh memilukan bagaimana sisi gelap dunia virtual memakan korban. Ia sedang berada di ruangan virtual bersama sejumlah besar sesama pengguna saat terjadi penyerangan virtual yang dilakukan oleh beberapa pria dewasa.

 

Menindak Penjahat Mesum Metaverse

Para pemimpin kepolisian di Inggris kini menyerukan undang-undang untuk mengatasi gelombang pelanggaran seksual di ranah tersebut, dan mengatakan bahwa taktik petugas pun harus berevolusi guna memerangi para penjahat mesum yang menggunakan teknologi baru untuk mengeksploitasi anak-anak.

 

Kasus penting ini juga menimbulkan pertanyaan apakah polisi harus melakukan tindak pidana, mengingat polisi dan jaksa saat ini sedang berjuang dengan banyaknya kasus pemerkosaan di dunia nyata, dan apakah penyerangan tersebut harus dituntut berdasarkan undang-undang yang berlaku saat ini.

 

Pimpinan Council’s Child Protection and Abuse Investigation Ian Critchley, memperingatkan bahwa Metaverse menciptakan pintu gerbang bagi predator untuk melakukan kejahatan mengerikan terhadap anak-anak.

 

Rincian kasus realitas maya yang luar biasa ini dirahasiakan untuk melindungi anak yang menjadi korban, di tengah kekhawatiran bahwa karena beberapa alasan, penuntutan tidak dapat dilakukan.

Perkembangan game telah membuka jalan baru bagi kejahatan dunia maya, termasuk perampokan virtual, ransomware, penipuan, dan pencurian identitas. Foto: IST/indi.tech.
Perkembangan game telah membuka jalan baru bagi kejahatan dunia maya, termasuk perampokan virtual, ransomware, penipuan, dan pencurian identitas. Foto: IST/indi.tech.

Seorang perwira senior yang ikut menangani kasus ini mengatakan, “Anak ini mengalami trauma psikologis yang sama dengan seseorang yang diperkosa secara fisik. Terdapat dampak emosional dan psikologis pada korban yang memiliki dampak jangka panjang dibandingkan cedera fisik apa pun.”

 

“Hal ini menimbulkan sejumlah tantangan bagi penegakan hukum mengingat undang-undang yang ada saat ini tidak dirancang untuk hal ini,” ucapnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.