BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pelayanan kesehatan dinilai menjadi lebih mudah diakses semenjak adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.
Hal tersebut dirasakan langsung oleh salah satu warga Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Sulamsih (58) menyebutkan dirinya merasakan perbedaan kemudahan akses pelayanan kesehatan sebelum dan sesudah adanya Program JKN-KIS.
“Saya sangat bersyukur sekali. Sekarang dengan adanya BPJS Kesehatan, saya jadi lebih mudah untuk berobat. Dulu sebelum adanya BPJS Kesehatan, untuk berobat aja harus memikirkan biayanya dulu. Tapi sekarang, dengan pake BPJS Kesehatan jadi lebih mudah dan nggak perlu lagi tuh memikirkan biaya berobat. Cukup membawa kartu BPJS Kesehatan aja untuk berobat, yang penting rutin bayar iurannya,” ujar Sulamsih saat dikunjungi di kediamannya.
Saat ini dia mengalami penyakit diabetes dan ada luka disekitar kakinya. Ia menceritakan sakitnya tersebut ia derita sejak tahun 2010 serta Ia pun merasakan manfaat yang besar dari adanya program JKN-KIS.
“Waktu dulu sebelum adanya BPJS Kesehatan, sudah banyak biaya yang saya keluarkan untuk mengobati penyakit saya ini. Tapi setelah adanya BPJS Kesehatan, saya sangat terbantu sekali. Apalagi sekarang bapak(suami-red) sudah pensiun, penghasilan hanya mengandalkan uang pesiunan saja, sedangkan saya harus terus melakukan pengobatan untuk penyakit saya ini. Alhamdulillah, pokoknya saya kebantu sekali dan saya ucapkan terimakasih kepada BPJS Kesehatan,” lanjut Sulamsih.
Pada bulan lalu, ia diharuskan melakukan operasi pada kakinya dan seluruh biaya operasinya dijamin oleh BPJS Kesehatan. Menurutnya, seluruh pelayanan rumah sakit mulai dari perawat hingga dokternya selalu memberikan pelayanan terbaik bagi peserta JKN-KIS.
Diakhir pembicaraan, ia sangat mengharapkan program JKN-KIS dapat selalu memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Mudah-mudahan BPJS Kesehatan ini seterusnya ada, karena sangat dirasa sekali manfaatnya. Dengan adanya BPJS Kesehatan, saya tuh bener-bener bersyukur sekali. Kalo engga ada BPJS Kesehatan, mungkin saya telah tiada karena kan berobat saya butuh biaya besar sedangkan sekarang saya hanya mengandalan penghasilan pensiun bapak,” ujar Sulamsih.(*)