BorneoFlash.com, TANA PASER – Seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Paser akan diadakan pada bulan ini, di tanggal 25 Agustus 2021 mendatang. Selasa, (10/08/2021)
Bupati Paser dr. Fahmi Fadli melakukan pengecekan di lapangan berkaitan kesiapan yang telah dilakukan oleh panitia penyelenggara.
Pemeriksaan berlangsung, di Gedung Awa Mangkuruku, Kecamatan Tanah Grogot, yang mana Fahmi ditemani oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Paser, Katsul Wijaya dan Asisten Administrasi Umum Sekretariat Pemerintahan Kabupaten Paser, Arief Rahman. Selasa (10/8/2021).
Dia ingin ketahui lebih terperinci bagaimana proses penerapan tes CPNS yang akan dilaksanakan, dan yang jelas dari sisi Protokol Kesehatan (Prokes)
“Kalau tidak ada halangan, tanggal 25 Agustus ini akan diadakan tes CPNS, Kami hadir disini untuk melihat kesiapan sarana dan prasarana untuk pelaksanaan tes CPNS nantinya,” kata Fahmi, saat ditemui usai peninjauan.
Hasil dari pemeriksaan yang sudah dilakukan, Dia menyaksikan ada 200 komputer yang sudah dipersiapkan oleh panitia penyelenggara.
Ada 3 sesi untuk penerapan tes CPNS nanti, hingga dalam satu hari ada 600 orang yang mengikuti tes.
“Tes CPNS ini berlangsung selama 6 hari, kami sudah komunikasi terkait sarana dan prasarana tadi, entah itu dari PC (Personal Computer), jaringan listrik, dan jaringan internetnya sudah siap semua,” jelasnya.
Dari sisi Prokes, Fahmi Mengingatkan, untuk diatur sedemikian rupa, supaya tidak ada kerumunan di saat masuk atau keluar ruang tes.
Pengukur temperatur badan sudah disiapkan oleh pihak penyelenggara, bila diketahui peserta yang temperatur tubuhnya tinggi maka dipisah dengan peserta yang lain di ruang berlainan.
“Secara teknis nanti, karena melibatkan unsur Satgas, telah disediakan pengukuran suhu, peserta yang suhunya tinggi maka dilakukan pemeriksaan sebanyak 3 kali, dengan jeda waktu, jika suhu peserta masih tinggi juga maka akan dipisahkan di tenda khusus,” urai Fahmi.
Menurutnya, peserta yang temperaturnya tinggi bisa saja disebabkan karena lama menunggu di luar ruangan, dengan artian tidak selamanya hal itu karena Covid-19.
(BorneoFlash.com/Eko)
