BorneoFlash.com, PENAJAM — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) meminta pemerintah daerah lebih berani dan fokus dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya melalui pemanfaatan sektor transportasi udara dan laut yang dinilai memiliki potensi besar.
Wakil Ketua II DPRD PPU, Andi Muhammad Yusuf, menyoroti dua fasilitas strategis yang dapat menjadi sumber PAD baru, yakni Bandara VVIP IKN dan Pelabuhan Benuo Taka.
Menurutnya, optimalisasi kedua infrastruktur ini akan membuka peluang penerimaan daerah yang selama ini belum tergarap maksimal. Momentum pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dinilai harus dimanfaatkan untuk mendorong kemandirian ekonomi PPU.
Salah satu dorongan utama DPRD adalah perubahan status Bandara VVIP IKN. Andi berharap bandara yang saat ini berstatus khusus dapat dibuka menjadi bandara komersial.
“Kalau statusnya bisa berubah menjadi bandara komersial, tentu ada kontribusi terhadap PAD yang bisa kita dapatkan. Bandara bisa dimanfaatkan masyarakat, aktivitas ekonomi bergerak, dan pemasukan daerah meningkat,” ujarnya, pada Selasa (25/11/2025).
Selain sektor udara, DPRD juga memberi perhatian besar pada pengembangan Pelabuhan Benuo Taka.
Menurut Andi, peningkatan fasilitas pelabuhan harus didukung pemerintah pusat dan disertai kerja sama lintas sektor agar pelabuhan benar-benar berfungsi sebagai pusat logistik di kawasan.
DPRD juga mendorong pelibatan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam pengelolaan aset strategis tersebut.
“Besar harapan kami Perumda Benuo Taka bisa dilibatkan dalam pengelolaan pelabuhan. Jika dimaksimalkan, PAD PPU bisa meningkat signifikan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa PPU perlu memasang target ambisius untuk mengejar ketertinggalan PAD. Andi mencontohkan Kota Balikpapan yang mampu meraih PAD sekitar Rp1,5 triliun.
“Kita tidak perlu sampai sebesar itu. Separuhnya saja sudah cukup membuat PPU mampu bersaing,” tegasnya. (*/Adv)





