Pemerintah Italia mengerahkan lebih dari 1.000 personel keamanan, termasuk aparat kepolisian dan militer, untuk mengamankan jalannya laga.
Helikopter dan drone dikerahkan guna memantau pergerakan massa di area sekitar stadion.
Meskipun situasi di luar lapangan memanas, pertandingan tetap digelar dan berakhir dengan kemenangan Italia 3–0 atas Israel.
Pelatih tim nasional Italia, Gennaro Gattuso, mengakui bahwa atmosfer pertandingan sangat berat akibat tekanan di luar lapangan. “Tidak ada gunanya menyembunyikannya. Hari ini bukan hari yang mudah, baik bagi kami maupun bagi kalian,” ujarnya kepada awak media seusai pertandingan.
Gattuso juga mengungkapkan bahwa tim sempat khawatir laga akan dibatalkan, mengingat kondisi yang tidak kondusif. “Kami datang ke sini dengan mengetahui bahwa suasananya tidak akan seperti pesta,” tambahnya.
Dalam aksinya, para demonstran juga mendesak FIFA untuk menangguhkan keikutsertaan Israel dari kompetisi internasional, seperti halnya saat badan sepak bola dunia itu membekukan Rusia setelah invasi ke Ukraina pada 2022.
Kendati diwarnai ketegangan dan bentrokan, laga Italia vs Israel akhirnya berakhir tanpa insiden besar, sementara pesan solidaritas untuk Palestina terus menggema dari jalanan Udine. (*/ANTARA)