BorneoFlash.com, JAKARTA – Pemerintah mempercepat pembayaran kompensasi listrik dan bahan bakar minyak (BBM). Menteri ESDM Bahlil Lahadalia bersama Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Kepala BP BUMN Dony Oskaria telah memfinalkan pembayaran kompensasi tahun 2024 serta menyepakati kompensasi kuartal I dan II tahun 2025.
“Tujuannya agar Kemenkeu segera membayar kompensasi kepada BUMN terkait BBM dan listrik. Tadi sudah clear,” ujar Bahlil di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Menkeu Purbaya memastikan pembayaran penuh kompensasi triwulan I dan II tahun 2025 dilakukan pada Oktober ini. Ia menyebut total tunggakan Kemenkeu mencapai Rp55 triliun, terdiri atas kompensasi triwulan I dan menunggu hasil audit untuk triwulan II.
Dirjen Anggaran Luky Alfirman menjelaskan, pemerintah rutin menyalurkan subsidi setiap bulan. Dalam APBN 2025, alokasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp496,8 triliun dengan proyeksi realisasi Rp479 triliun. Hingga 31/8/2025, pemerintah telah menyalurkan Rp218 triliun atau 43,7 persen dari pagu.
Rinciannya meliputi:
- Subsidi BBM dan LPG 3 kg: Rp57,8 triliun (53,5% dari target Rp108 triliun).
- Kompensasi BBM: Rp31,1 triliun (pembayaran kekurangan 2024).
- Subsidi listrik: Rp50,1 triliun (55,9% dari pagu Rp89,7 triliun).
- Kompensasi listrik: Rp37,5 triliun (beban triwulan IV 2024).
Pemerintah menargetkan percepatan pembayaran ini menjaga arus kas BUMN energi dan menjamin stabilitas pasokan listrik serta BBM nasional. (*)
