BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya untuk mempercepat modernisasi sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani melalui berbagai program yang telah dirancang.
“Di antara prioritas utama kami adalah meningkatkan kemandirian pangan di Kaltim, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, setelah menerima audiensi dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim, Samarinda, beberapa waktu lalu.
Wakil Gubernur Seno memberikan panduan terkait upaya memandirikan petani Kaltim dan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut.
Pemprov Kaltim berkomitmen untuk mendorong intensifikasi sektor pertanian dengan menyediakan berbagai peralatan pertanian modern (alsintan) serta pupuk untuk mendukung kegiatan pertanian petani.
Selain itu, pemerintah daerah juga berupaya menjaga kestabilan harga gabah dengan mengeluarkan instruksi kepada koperasi dan tengkulak untuk membeli gabah dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram, sesuai dengan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.
Salah satu tantangan besar yang dihadapi petani Kaltim adalah menurunnya kualitas bibit yang digunakan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah akan memfokuskan perhatian pada pemurnian bibit agar hasil panen petani dapat ditingkatkan menjadi 7-8 ton per hektare, lebih tinggi dibandingkan dengan hasil saat ini yang hanya sekitar 3-4 ton per hektare.
“Dengan bibit yang berkualitas baik, petani akan memperoleh hasil panen yang lebih optimal meskipun dengan penggunaan pupuk dan waktu tanam yang serupa,” jelas Seno Aji.