Dalam tinjauan tersebut, Syafruddin menanyakan langsung kepada konsumen terkait antrean BBM yang terjadi. “Alhamdulillah antrean sudah berkurang, tidak seperti sebelumnya, karena ada beberapa SPBU yang dibuka,” sebutnya pria yang tidak mau menyebutkan identitas dirinya.
Adapula konsumen yang mengeluhkan antrean panjang pengisian BBM yang terjadi di Kabupaten Paser. Kendati demikian, diakuinya bahwa antrean BBM di Balikpapan sudah mulai berkurang.
Sales Area Manager Pertamina Kalimantan Timur dan Utara, Henry Eko menyampaikan kalau sering melihat banyak terjadi antrean pengisian BBM di SPBU di Kota Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya, sebenarnya dari sisi kuota mencukupi sampai dengan akhir tahun.
Hanya saja, jumlah kendaraan yang melakukan pembelian tidak menentu dan perilaku konsumen ini berbeda-beda. Hal itu menjadi salah satu point. Akan tetapi secara umum, jumlah SPBU di Balikpapan kurang dikarenakan keterbatasan lahan hingga luas SPBU relatif lebih kecil jika dibanding di pulau jawa. Termasuk ruas jalan di Balikpapan tidak lebar, sehingga ada beberapa kendaraan keluar sampai SPBU terlihat terjadi penumpukan.
“Kita sekarang memang ada pembangunan beberapa SPBU yang masih berjalan, tapi secara umum kita ini mengalami kesulitan karena lahan yang terbatas, kemudian juga harus mengikuti tata ruang kota dan ada perizinan yang harus ditunggu, sehingga ada keterlambatan dalam hal untuk pemenuhan SPBU,” ungkapnya.
Katanya, di Kalimantan Timur ini khususnya Balikpapan, Samarinda dan sekitarnya itu kalau mobil tangki sedang melakukan pengisian di SPBU, dilakukan penutupan sementara sehingga konsumen mengantre nunggu di luar SPBU. Ini juga menjadi antrian.
“Tunggu diluar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sehingga kita mencoba menjaga agar tidak terjadi sesuatu yang menimbulkan kebakaran,”pungkasnya.