Penilaian ini berdasarkan pelaporan upaya aksi mitigasi dan adaptasi yang dilakukan oleh Pemkot Balikpapan setiap tahunnya, melalui platform Internasional Carbon Disclosure Project (CDP).
Lanjut Dirman mengatakan Balikpapan dipilih karena dapat mengimplementasikan visi yang jelas, dalam penanganan perubahan iklim dan memiliki rencana strategis yang baik pada mitigasi bencana, apalagi lokasi Balikpapan yang berada di daerah pesisir.
Sehingga, penanganan sampah pesisir di Kota Balikpapan terus digalakkan, apabila tidak dibersihkan petugas, maka bisa menghasilkan sampah pesisir mencapai 360 ton setahun.
Tak hanya itu, Balikpapan mempunyai inovasi baik dalam hal pemanfaatan gas metan yang ada di TPA Manggar, sehingga mencegah pencemaran udara dan menciptakan lingkungan yang bersih. Pengelolaan gas metan ini pun bisa dirasakan warga yang bermukim di sekitar TPA Sampah Manggar. Warga tidak perlu memakai elpiji yang harganya cukup tinggi, tetapi cukup menggunakan gas metan.
“Terima kasih kepada semua pihak yang terus berkontribusi mewujudkan Balikpapan sebagai kota yang peduli lingkungan. Mari terus bersama menjaga bumi kita tercinta,” pungkasnya. (*)