BorneoFlash.com, NUSANTARA – Peter Yogan Gandakusuma, seorang praktisi arsitektur, menyatakan bahwa pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) berpotensi menyerupai wilayah Jabodetabek jika pengembangan hanya terfokus pada kawasan IKN. Ia mengungkapkan hal ini dalam webinar bertajuk “Sustainable & Resilient City” pada Kamis (24/10/2024).
“Bisa jadi IKN ini menjadi ‘Jabodetabek Jilid II’. Kenapa? Karena saya melihat saat ini konsentrasi perencanaan kota hanya terpusat di IKN,” kata Peter. Ia berharap pengembangan IKN melibatkan kawasan sekitarnya, seperti Samarinda dan Balikpapan, agar kota-kota tersebut dapat tumbuh bersama dengan IKN.
Peter menjelaskan bahwa keberhasilan perencanaan kota baru biasanya membutuhkan waktu lama untuk terlihat, bahkan hingga satu abad. “Namun, salah satu indikator keberhasilan adalah partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan,” tambahnya.
Kepala DPMPTSP Kaltim, Fahmi Prima Laksana, memandang pembangunan IKN sebagai magnet baru yang mendorong investasi di Kaltim. Ia optimistis IKN akan menarik investor domestik dan asing.
Target investasi Kaltim tahun 2024 sebesar Rp 76,02 triliun, dengan capaian hingga September 2024 mencapai Rp 55,82 triliun, yang terdiri dari PMDN Rp 38,65 triliun dan PMA Rp 17,16 triliun. Fahmi yakin target investasi 2024 tercapai, bahkan mungkin melebihi Rp 76,02 triliun. “Sejak 2020, realisasi investasi Kaltim terus meningkat dan sering melampaui target,” ujarnya (25/10/2024).
Namun, ia mengakui adanya tantangan, seperti aksesibilitas yang terbatas, infrastruktur investasi yang kurang memadai, rendahnya daya saing sektor unggulan, koordinasi pusat-daerah yang belum optimal, dan promosi investasi yang belum menyeluruh.
“Meski begitu, saya yakin kinerja investasi di Kaltim akan terus meningkat, terutama dengan kehadiran proyek pembangunan IKN yang menjadi daya tarik baru bagi investor,” tutup Fahmi. (*)