BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Balikpapan terus melakukan sosialisasi yang menyasar seluruh lapisan masyarakat, dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Kali ini, KPU Balikpapan melakukan sosialisasi dengan menggandeng organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama (NU). Kegiatan berlangsung di Grand Senyiur Hotel Balikpapan, Selasa (10/9/2024).
Ketua KPU Kota Balikpapan, Prakoso Yudho Lelono, membenarkan saat ini sosialisasi ditujukan kepada organisasi keagamaan NU. “Mungkin lusa giliran Muhammadiyah,” ujarnya kepada media.
KPU gencar melakukan sosialisasi dengan menyasar berbagai kelompok masyarakat, mulai dari organisasi keagamaan, pemilih pemula, perempuan, penyandang disabilitas, hingga kelompok profesi.
Menurutnya, keterlibatan berbagai pihak sangat penting untuk melawan penyebaran informasi yang salah dan mendorong partisipasi aktif dalam Pilkada. Meskipun demikian, KPU telah menyusun skema khusus yang menargetkan delapan kelompok partisipan utama, dengan harapan dapat menyebarluaskan informasi yang diperoleh kepada organisasi masing-masing.
Disamping itu, sosialisasi ini juga bertujuan untuk menangkal hoaks serta kampanye hitam dan negatif. Pihaknya tidak bisa menghadapi tantangan ini sendirian, sehingga membutuhkan peran masyarakat dalam menyebarkan informasi yang benar. “Ini bukan pekerjaan satu pihak saja, tetapi untuk bersama-sama,” katanya.
Meskipun demikian, Prakoso optimis partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 akan meningkat melebihi 60 persen. “Insyaallah, hasilnya akan sesuai dengan usaha. Kita terus bekerja maksimal,” tegasnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Balikpapan, Suhardi, menekankan pentingnya peningkatan partisipasi. Apalagi jika melihat tren Pilkada sebelumnya menunjukkan angka yang fluktuatif. Pada tahun 2010, partisipasi hanya sekitar 56 persen, kemudian naik menjadi 60 persen pada tahun 2015 dan kembali mengalami penurunan menjadi 59,48 persen pada 2020.
Dengan melakukan sosialisasi secara masif, pihaknya ingin memastikan bahwa masyarakat sadar akan pentingnya memberikan suara dalam Pilkada kali ini. Tentunya, membutuhkan kolaborasi salah satunya dengan organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Nasrani, Katolik, Hindu dan Buddha, untuk membantu menyebarkan informasi terkait Pilkada.
“Kami berharap informasi tentang Pilkada dapat sampai ke akar rumput melalui kolaborasi ini. Mereka memiliki jaringan yang luas dan pengaruh besar di masyarakat,” terangnya.

Adanya pendekatan kolaboratif ini, KPU Balikpapan berharap dapat mencapai tingkat partisipasi pemilih yang lebih tinggi dan menciptakan Pilkada yang bersih dan jujur.
Bahkan, KPU Balikpapan berkomitmen untuk terus menggelar sosialisasi sepanjang tahapan Pilkada 2024 masih berlangsung. Pasalnya, fokus utama bukan untuk mengarahkan masyarakat memilih kandidat tertentu, tetapi untuk mendorong masyarakat agar tidak golput dan bisa berpartisipasi aktif dalam Pilkada 2024.
“Kami kampanye untuk mengajak masyarakat menggunakan hak pilihnya, karena kesuksesan Pilkada diukur dari partisipasi aktif masyarakat. Itu menjadi tujuan utama kami,” tutupnya. (Adv)