Tingkatkan Nilai Tambah untuk Masyarakat, Pemkab Paser Galakkan Diversifikasi Olahan Ikan

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kegiatan diversifikasi olahan ikan bandeng di daerah pesisir oleh Dinas Perikanan Kabupaten Paser. Foto: BorneoFlash/IST
Kegiatan diversifikasi olahan ikan bandeng di daerah pesisir oleh Dinas Perikanan Kabupaten Paser. Foto: BorneoFlash/IST

BorneoFlasdh.com, TANA PASER – Dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser aktif melakukan kegiatan diversifikasi olahan ikan bandeng di daerah pesisir. 

 

Diversifikasi adalah penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi (KBBI).

 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Paser, Rudiansyah, mengatakan diversifikasi olahan dilakukan mengingat tingginya produktivitas budidaya ikan bandeng di Kabupaten Paser. 

 

“Sekitar 47% hasil budidaya di Kabupaten Paser adalah ikan bandeng. Kondisi ini kita manfaatkan dengan kegiatan diversifikasi olahan dari ikan bandeng,” kata Rudiansyah di Tanah Grogot, Senin (22/7/2024). 

 

Rudiansyah mengatakan agar masyarakat bisa mengolah ikan bandeng menjadi makanan yang bervariasi, pihaknya telah melakukan pembinaan kepada 30 istri nelayan di Desa Harapan Baru Kecamatan Kuaro. 

 

“Kegiatan tersebut digelar untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat memberikan kontribusi  dalam meningkatkan nilai tambah hasil Perikanan,” katanya.

 

Rudiansyah mengatakan tujuan pembinaan itu bertujuan agar masyarakat memahami cara-cara pengolahan ikan yang baik dengan menerapkan standar dan kebersihan dalam pengolahan makanan sehingga, dapat menghasilkan bahan pangan olahan yang sehat dan bergizi, 

 

Kegiatan tersebut terselenggara atas kerja sama Dinas Perikanan Kabupaten Paser bersama Sri Astuti, instruktur makanan ringan dari Balikpapan, yang berfokus pada materi menu olahan yang diberikan yakni amplang dan abon dari ikan bandeng.

 

Ia berharap, melalui pelatihan itu Pemkab Paser mampu menciptakan usaha kecil rumahan pengolahan makanan hasil laut agar mampu memberikan keragaman produk olahan, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir.

 

Terpisah, Kepala Desa Harapan Baru, Nasrudin sangat menyambut baik diadakannya pelatihan olahan tersebut karena mencari atau budi daya ikan menjadi mata pencaharian utama warga.

Baca Juga :  Sungai Pinang Membara, Disdamkar Samarinda Berjibaku Melawan Si Jago Merah  

 

“Saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Paser. Mudah-mudahan ilmu ini bisa mereka aplikasikan di rumah masing-masing,” katanya.

 

Ia juga berharap dengan adanya pelatihan mampu menciptakan usaha kecil rumahan (home industri) pengolahan makanan.

 

“Kalau bisa nanti hasil olahan tersebut bisa dilabelkan bahwa produk olahan tersebut dari Desa Harapan Baru,” katanya

Pembinaan kepada 30 istri nelayan di Desa Harapan Baru Kecamatan Kuaro yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Paser. Foto: BorneoFlash/IST
Pembinaan kepada 30 istri nelayan di Desa Harapan Baru Kecamatan Kuaro yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah melalui Dinas Perikanan Kabupaten Paser. Foto: BorneoFlash/IST

Sementara itu, salah seorang Peserta, Nur Hatma mengaku senang mendapatkan pelatihan memasak olahan ikan yang diadakan Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Perikanan Paser tersebut.

 

“Pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kami ibu-ibu karena menambah ilmu dan keterampilan baru bagi kami,” katanya.

 

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Paser khususnya Dinas Perikanan dapat melanjutkan program tersebut karena dinilai bermanfaat bagi pemberdayaan masyarakat setempat.(*/Adv)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.