Menurutnya, pembagian kelambu kepada masyarakat di kawasan IKN adalah bagian penting dari intervensi pengendalian dan pencegahan malaria. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Dedy Supriyanto dari Kementerian Kesehatan RI selama kegiatan pembagian kelambu anti malaria (25/04/2024) di Kantor Desa Bumi Harapan Sepaku.
“Kelambu ini adalah kelambu berinsektisida, dengan harapan kelambu ini bisa menjadi pelindung bapak dan ibu sekalian di saat sedang tidur atau beristirahat. Nyamuk untuk malaria ini adalah jenis nyamuk Anopheles, yang jam operasionalnya di malam hari. Kelambu ini memiliki insektisida yang aman untuk kita, dan jika ada nyamuk yang hinggap maka lama-lama nyamuk itu akan mati karena terkena zat insektisida yang ada di kelambu,” tutur Dedy.
Ia juga menjelaskan cara merawat kelambu yang benar, yaitu dengan tidak mencucinya menggunakan detergen dan tidak menjemurnya di bawah terik matahari langsung, karena hal tersebut dapat merusak zat insektisida yang terkandung dalam kelambu. Dedy juga mengimbau masyarakat untuk aktif menggunakan kelambu yang telah dibagikan sebagai langkah pencegahan malaria.
Suwito menyebutkan, saat ini tersedia 60.000 kelambu untuk dibagikan, “Kita saat ini sudah ada 60.000 kelambu, kita akan bagikan semua ke masyarakat yang ada di wilayah IKN ini, ada di enam kecamatan di wilayah IKN, itu akan kita bagi semua, sehingga nanti masyarakat akan lebih terlindung dari gigitan nyamuk dan terhindar penularan malaria.”
“Hari ini 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia, maka pada hari ini masyarakat internasional, nasional, dan IKN juga memperingati Hari Malaria Sedunia. Kami merasa bersyukur bisa bersama dengan Bapak-Ibu warga Desa Bumi Harapan pada hari ini. Kami berharap kita bisa mewujudkan IKN Bebas Malaria, kita awali dari hari ini 25 April, peringatan Hari Malaria Sedunia,” harapnya saat menutup sambutan.
Ia juga menyemarakkan jargon anti malaria, “Mewujudkan IKN Bebas Malaria,” ungkapnya bersemangat.(*/Humas OIKN)