“Jadi Ibu/Bapak sekalian soal Hankam ini diluar kewenangan kami, kami banyak menerima, mendengar, mendapat masukan dari Bapak/Ibu sekalian,” ujar Bambang.
Nantinya, berbagai masukan dalam FGD akan dihimpun dan diselaraskan dengan strategi untuk pertahanan dan keamanan IKN.
Lebih lanjut Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Darat sekaligus Ketua Kelompok Strategi Pertahanan dan Keamanan Otorita IKN, Mayjen TNI Achmad Adipati Karnawidjaja menjelaskan, bahwa IKN memiliki konsep strategi pertahanan berbasis siber.
“Siber IKN yang diinginkan adalah membangun suatu siber yang mempunyai kedaulatan, kemandirian, dan ketangguhan,” ujar Mayjen Adipati.
Sehingga untuk mendukung terwujudnya hal tersebut, menurut Mayjen Adipati, hal pertama yang harus disiapkan adalah menyiapkan sumber daya manusia. Untuk menyiapkan sumber daya manusia tersebut akan dibangun laboratorium siber dan satuan tugas siber.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini yaitu Rektor Universitas Pertahanan, Letjen TNI Jonni Mahroza; Ketua Tim Strategi Kerjasama Nasional dan Penilaian GCI BSSN, Agria Ramadhan; Direktur Bidang Pertahanan dan Keamanan Kementerian PPN/Bappenas, Erik Armundito;
Kemudian, Sekretaris Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kementerian Pertahanan, Birgjen TNI Octa Heru Ramzi; Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Kepolisian, Brigjen Pol Indarto; Marsekal Madya Samsul Rizal; Rektor Universitas Achmad Yani, Hikmahanto Juwana; Deputi Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, Mayjen TNI Rido Hermawan, Dosen Universitas Binus Curie Maharani. Selain itu, diskusi ini turut dihadiri oleh Tentara Nasional Indonesia, lembaga think-tank, dan perguruan tinggi.