Karena Indonesia tidak bisa menyaksikannya, para penggemar astronomi Tanah Air bisa menyaksikannya lewat live streaming di situs NASA dan sejumlah situs yang mengulas astronomi.
April – Komet Terang Melintas Dekat Bumi
Sebuah komet raksasa berukuran tiga kali Gunung Everest, bernama 12P/Pons-Brooks dengan cepat bergerak menuju bagian dalam Tata Surya.
Komet kriovolkanik, yang sebagian besar terdiri dari es, debu, dan gas, mengalami beberapa ledakan pada tahun 2023, dan mengejutkan para astronom dengan peningkatan kecerahannya yang pesat. Pada bulan Maret, saat komet semakin dekat dengan Matahari, komet tersebut diperkirakan akan mengalami percepatan akibat meningkatnya tarikan gravitasi bintang kita.
Pada bulan April, ia bahkan dapat terlihat dengan mata telanjang tepat setelah Matahari terbenam di langit barat. Diperkirakan pada 12 April, komet tersebut akan tampak berayun di dekat Jupiter yang cemerlang, sehingga lebih mudah untuk dilacak.
Sembilan hari kemudian, pada tanggal 21 April, komet Pons-Brooks akan mencapai titik terdekatnya dengan Matahari dan mungkin mencapai puncak kecerahannya sehingga menjadi salah satu peluang terbaik untuk melihatnya sekilas.
Komet tersebut juga akan terlihat selama gerhana Matahari total 8 April. Jika komet tersebut tampak dekat dengan gerhana Matahari, dan berpotensi terlihat dengan teropong atau bahkan dengan mata telanjang, akan terjadi duet penampakan langit yang langka.
4 Mei – Puncak Hujan Meteor Eta Aquarids
Penggemar bintang jatuh pasti tidak ingin melewatkan hujan meteor Eta Aquarid pada tahun 2024, karena kondisi langit menjanjikan ideal untuk puncak hujan meteor.
Pemandangan terbaik fenomena ini diperkirakan terjadi pada dini hari tanggal 4 Mei, ketika bulan sabit yang memudar baru akan terbit sebelum fajar, yang berarti langit yang gelap akan memungkinkan para pengamat bintang untuk melihat sekilas bintang jatuh yang paling redup sekalipun.
Pancaran hujan tersebut akan berada di dekat cakrawala tenggara di dalam konstelasi hujan tersebut, Aquarius. Karena lokasinya ini, pertunjukan langit akan lebih jelas terlihat oleh pengamat di belahan Bumi selatan.