Dinas Kesehatan Balikpapan Gencar Lakukan Skrining Kesehatan untuk Cegah Penyakit

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
DKK Balikpapan saat melakukan skrining kesehatan di salah satu mal di Balikpapan.(Foto:BorneoFlash.com/ist).
DKK Balikpapan saat melakukan skrining kesehatan di salah satu mal di Balikpapan.(Foto:BorneoFlash.com/ist).

BorneoFlash.com, BALIKPAPANDinas Kesehatan Kota Balikpapan (DKK) gencar melakukan skrining kesehatan untuk menjaga kesehatan warga kota dengan melakukan pencegahan sejak dini. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKK Balikpapan, Drg Ahmad Jais, mengatakan bahwa skrining kesehatan yang merupakan deteksi dini penyakit tidak menular masih terus dilakukan di beberapa tempat di Kota Balikpapan.

Mengingat program kesehatan merupakan salah satu program prioritas Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, deteksi dini penyakit tidak menular masih dilakukan secara masif, baik di puskesmas maupun dengan membuka pelayanan di mal, salah satunya di Balikpapan Center

Deteksi dini menyasar seluruh warga kota, terutama yang berusia 15 tahun ke atas, dengan tujuan untuk mengetahui sejak dini penyakit tidak menular seperti diabetes, hipertensi, asam urat, dan kolesterol.

Seluruh warga kota, terutama yang berusia 15 tahun ke atas, sebaiknya melakukan skrining kesehatan setiap satu tahun sekali,’ ujarnya kepada BorneoFlash.com, pada hari Kamis, 28 Desember 2023.

Skrining kesehatan hingga Semester III Tahun 2023 pada usia produktif mencapai 71,23 persen, atau setara dengan 313.962 orang dari target 440.792 orang.

Untuk pelayanan kesehatan pada usia lanjut mencapai 72,83 persen, atau setara dengan 27.165 orang dari target 37.301 orang.

Khusus untuk pelayanan kesehatan penderita hipertensi hingga Semester III Tahun 2023 mencapai 79,87 persen, atau setara dengan 51.184 orang dari target 64.082 orang.

Skrining kesehatan penderita diabetes melitus ditargetkan mencapai 17.412 orang. Pada semester III Tahun 2023 sudah mencapai 86,83 persen, atau setara dengan 15.119 orang.

Khusus diabetes melitus, “Kelompok usia produktif adalah yang paling rentan, sehingga skrining banyak menyasar usia produktif,” ungkapnya.

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.