Lelaki ini juga menjelaskan bahwa tingkat kehadiran peserta aksi pro-Palestina di Granada cukup tinggi. Pada kesempatan itulah, banyak warga setempat yang diakuinya, bertanya padanya untuk mempelajari agama Islam.
“Kami juga menjelaskan apa yang terjadi di Palestina kepada tetangga Kristen kami. Mereka mengajukan pertanyaan dan mencoba belajar lebih banyak tentang Islam selama aksi,” kata dia.
“Kami dapat mengatakan bahwa (Islam) mendapat lebih banyak perhatian. Ini tidak hanya di Granada, (di) seluruh Eropa juga mendapat perhatian (dengan) meningkatnya suara mengenai masalah ini,” sambung dia lagi.
Hal ini juga dialami oleh Nahuel Calderon. Lelaki asal Granada ini mengaku memutuskan untuk mualaf baru-baru ini.
Sebelumnya, ia mempelajari agama Islam dari sang kekasih.
“Dapat aku katakan bahwa aku menemukan lebih banyak kedamaian batin, dan menjalani kehidupan yang lebih baik sekarang,” kata lelaki berusia 26 tahun tersebut.
Sebagai informasi, Granada memiliki komunitas muslim sebanyak hampir 37.000 orang, termasuk di antaranya 4.000 warga Spanyol yang masuk Islam dan anak-anak generasi ketiga mereka.
Pemeluk agama Islam yang mendiami Spanyol hampir mencapai 3 juta orang yang sebagian besar tinggal di Catalonia, Valencia, Andalusia, dan Madrid. Mereka berasal dari berbagai negara seperti, Maroko, Pakistan, Bangladesh, Senegal, dan Aljazair.