Menko PMK Usulkan Libur Idul Adha ke Presiden Jadi 2 Hari

oleh -
Editor: Ardiansyah
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menyelenggarakan rapat koordinasi evaluasi ibadah haji tahun 2023 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2022). Foto: KOMPAS/Fika Nurul Ulya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menyelenggarakan rapat koordinasi evaluasi ibadah haji tahun 2023 di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (6/6/2022). Foto: KOMPAS/Fika Nurul Ulya.

BorneoFlash.com – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, usulan Muhammadiyah agar libur Hari Raya Idul Adha 1444 H jadi 2 hari, sudah disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Diketahui, usulan ini diminta Muhammadiyah karena sudah menetapkan Hari Raya Idul Adha pada 28 Juni 2023. Sementara pemerintah kemungkinan menetapkan pada 29 Juni 2023. 

“Sudah di sampaikan ke Pak Presiden, dan ini kita sedang menunggu arahan beliau,” kata Muhadjir Effendy usai Rapat Tingkat Menteri terkait pembangunan Bandara Vanuatu di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, dilansir BorneoFlash.com dari laman Kompas, Rabu (14/6/2023). 

Muhadjir mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari Presiden yang menurutnya menyambut positif usulan dari salah satu organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia tersebut. 

“Dan nanti Insya Allah arahnya datang dari Pak Mensesneg. Kita tunggu. Begitu nanti arahannya seperti apa, nanti kita tindak lanjuti. Yang jelas sudah disampaikan,” ucap Muhadjir. 

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas juga menyatakan bahwa pemerintah masih mengkaji usulan untuk menetapkan libur dua hari saat Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, yakni pada Rabu (28/6/2023) dan Kamis (29/6/2023). 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.