Meski Mahulu merupakan daerah baru yang secara geografis, terletak di ujung perbatasan Indonesia. Diharapkan teknologi informasi turut menjadi penopang sehingga dapat membantu kebutuhan masyarakat.
“Khususnya rutinitas dalam mempermudah urusan dan kegiatan. Karena di zaman sekarang, semua serba online, dan masyarakat harus bisa mengikuti semua. Termasuk yang ada di perbatasan,” kata Bonifasius.
Hal tidak luput dukungan masyarakat dan upaya untuk terus menyakinkan dengan tidak henti – hentinya terus melakukan koordinasi dan komunikasi di pusat.
“Perjuangan kita tidak sia – sia. Saya (Bupati) bersama Wakil, dan jajaran. bolak balik ke Kementerian, bertemu dengan penyedia layanan, dalam upaya untuk pemenuhan kebutuhan jaringan di Mahulu,” jelasnya.
Meski sebagian besar telah terlayani jaringan internet, diakui Bupati, di Mahulu masih banyak daerah yang belum terjangkau jaringan atau blankspot. Untuk itu Pemda akan terus berupaya menyakinkan pihak penyedia layanan agar dapat memenuhi kebutuhan jaringan komunikasi di Mahulu.
Dengan harapan, ke depan tidak ada lagi daerah blank spot di kabupaten Mahulu. “Itu (pemenuhan jaringan internet di semua wilayah) program kita ke depan. Kita akan kembali menemui pihak penyedia agar jaringan di Mahulu terpenuhi, dengan kualitas jaringan yang semakin ditingkatkan,” tambahnya. (Adv)