Parlindungan: Pentingnya Edukasi Masyarakat Secara Berkelanjutan, Cegah Peningkatan Kasus DBD di Kota Balikpapan   

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sitohang. Foto: BorneoFlash.com/Niken.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sitohang. Foto: BorneoFlash.com/Niken.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Balikpapan meningkat. Untuk itu, Dewan mengingatkan pentingnya edukasi secara berkelanjutan kepada masyarakat, untuk melakukan pencegahan.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Balikpapan Parlindungan Sihotang mengatakan, kasus DBD di Balikpapan saat ini dipengaruhi adanya perubahan cuaca yang semakin sulit diprediksi. 

Tak hanya itu, pentingnya upaya untuk melakukan pencegahan penularan serta pengendalian peningkatan kasus DBD, salah satunya dengan menggalakkan kegiatan bersih-bersih supaya dapat mengurangi potensi sarang nyamuk.

“Kita perlu kerjasama, paling tidak semua masyarakat itu harus lebih peduli dengan lingkungannya. Tingkatkan pola hidup bersih dan sehat,” ujarnya kepada awak media, Kamis (29/9/2022).

Pentingnya melakukan edukasi kepada masyarakat secara terus menerus, dengan melibatkan unsur yang ada dari pemerintah Kota hingga tingkat RT.

Semisal, kader di tingkat RT rutin berjalan untuk memberikan penyuluhan termasuk melihat langsung jentik di penampungan air, jika terlihat ada jentik langsung meminta abate di Puskesmas terdekat. “Ini salah satu tingkat pencegahan,” terangnya.

Selain itu, pencegahan paling sederhana yang dapat dilakukan di rumah masing-masing adalah di tempat tidur dikasih kelambu, karena nyamuk itu datangnya pagi mulai pukul 09.00-10.00 WIB dan sore pada pukul 15.00-17.00 WIB.

“Yang bisa menyelesaikan sebetulnya melalui Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M dengan menguras, menutup tempat penampungan air, supaya menghentikan siklus jentiknya. Jangan sampai menjadi larva,” paparnya.

Parlindungan mengatakan, untuk pencegahan dengan menggunakan fogging ini pilihan yang terburuk, karena tidak mengetahui komposisi campuran cairan, terkadang hanya asapnya saja tidak mematikan sarang nyamuk.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.