“Tiga-tiganya ada calon tersangkanya hari Senin. Ini akan diumumkan oleh Polisi. Pasti kita karungin,” pungkasnya.
Setelah informasi itu diterangkan oleh Lutfi, Indrasari terlihat menghampiri Lutfi dan mengambil telepon genggamnya.
Sudah Curiga Sejak Awal tentang Adanya Mafia Migor
Kecurigaan Lutfi terkait adanya mafia minyak goreng, bermula karena adanya perbedaan data pasokan minyak goreng di Kemendag dengan di lapangan. Berdasarkan data Kemendag, distribusi minyak goreng melimpah namun kenyataan di pasar langka.
Fenomena tersebut, diungkapkan terjadi di tiga kota besar yakni Medan, Jakarta, dan Surabaya. Misalnya, di Medan antara 14-16 Februari 2022 tercatat distribusi minyak goreng sebanyak 25 juta liter. Tetapi saat ditelusuri langsung, minyak goreng di Medan kosong.
“Rakyat Medan ada 2,5 juta orang. Jadi satu orang ada mendapatkan 10 liter. Saya pergi ke kota Medan ke pasar, supermarket tidak ada minyak goreng,” kata Lutfi.
Tidak hanya kecurigaan terhadap kejanggalan data, Lutfi juga membeberkan bahwa Kemendag telah memegang bukti bahwa ada ribuan ton minyak goreng yang dipermainkan mafia.