Sementara itu, Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud mengatakan penanganan Covid 19 tetap harus dilanjutkan dengan terus memperkuat solidaritas dan kebersamaan sosial dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi.
“Langkah-langkah percepatan pemulihan ekonomi ini harus didukung oleh seluruh unsur masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan,” serunya.
Berdasarkan hal tersebut, maka tema yang diangkat pada peringatan hari jadi ke-125 Kota Balikpapan adalah “Balikpapan Gotong Royong, Balikpapan Nyaman”. Tema ini memiliki makna masyarakat Kota Balikpapan yang bersifat heterogen.
“Diharapkan tetap menjalin persatuan dan kesatuan tanpa memandang adanya perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan (sara), yang saling bergotong royong dalam membangun Kota Balikpapan, sehingga tercipta perasaan aman, senang, tenang dan nyaman untuk tinggal dan beraktivitas di Kota Balikpapan,” terangnya.
Ia memaparkan bahwa sejak penetapan hari jadi Kota pada tanggal 10 februari 1897, hingga saat ini Kota Balikpapan telah tumbuh dan berkembang sebagai kota jasa dan industri pengolahan minyak terbesar di kawasan timur Indonesia.
Dengan didukung potensi geografis, keunggulan komparatif dan kompetitifnya, keberadaan infrastruktur, serta fasilitas penunjang perkotaan lainnya, memperkuat fungsi Kota Balikpapan yang tidak hanya sebagai sebagai kota jasa dan industri pengolahan minyak.
“Telah menjelma menjadi salah satu barometer kemajuan pembangunan di kawasan tengah dan timur Indonesia,”ucapnya.