BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Beredar kabar bahwa Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) H Hasanuddin Mas’ud dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan negara senilai Rp 240 miliar.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Hasanuddin Mas’ud tidak ambil pusing atas pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh Forum Aliansi Kontra Korupsi (FAKK) dan LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) pada Senin (7/2/2022) lalu.
Lanjut Hasan sapaan karibnya menyebut tuduhan itu hanyalah bentuk tendensius dan tidak jelas tujuannya. “Jadi aku nggak tau siapa, belum tau siapa, ibarat kepala gatal kok kaki yang digaruk,” katanya usai menghadiri undangan Rapat Paripurna DPRD Balikpapan di hotel Novotel, Rabu (9/2/2022).
Ia pun tidak ingin menyikapi laporan yang mengaitkannya atas dugaan korupsi dengan kerugian Negara hingga Rp 240 miliar itu. Pasalnya, tidak ada urusan dengan itu.
“Itu laporan biasa enggak ada hubungannya karena itu kan bisnis, dan itu sudah lama di tahun 2011,” ujarnya.
Walaupun sudah dilaporkan kepada KPK, Hasan juga tidak berencana untuk melaporkan balik pihak yang menudingnya. Sampai saat ini ia menunggu dan belum mendapat informasi panggilan dari pihak KPK.
“Nggak perlu disikapi. Ndak ada urusan dengan itu,” ucapnya.
Menurut keterangan yang dilansir oleh Ketua FAKK Ahmad Mabbarani berdasarkan berita yang beredar. Hasanuddin Mas’ud diduga telah melakukan permainan untuk membobol salah satu bank yang melibatkan beberapa oknum yang merugikan keuangan Negara hingga Rp 240 miliar.
(BorneoFlash.com/Niken)
