Hal yang serupa juga dirasakan armada Colt L300 dengan trayek yang sama, banyak armada yang menganggur tidak berangkat karena penumpang sangat sepi. Jika pun ada, mereka lebih memilih naik bus jika masih tersedia.
Faktor lain, masih semrawutnya beberapa pengemudi dan fasilitas yang diberikan armada Colt ini kepada penumpang.
Mulai dari jam berangkat yang tidak konsisten karena sering ngetem, sampai berdesakan di dalam armada karena space tempat duduk yang sempit.
Serta tidak adanya Air Conditioner (AC) di armada Colt.
Disisi lain, warga Kabupaten Paser Adi mengaku kecewa dengan perubahan jadwal Damri tersebut, menurutnya jadwal sebelumnya sudah tepat.
Ia mengaku sering bolak-balik Paser ke Samarinda karena berjauhan dengan keluarga. Pagi hari menunggu, sore sudah sampai tujuan.
“Kalau sekarang malam-malam jam 1 menunggu, siapa yang mau. Kalaupun mau, terkendala yang mengantarkan ke pangkalan bus jam segitu,” tutupnya.
(BorneoFlash.com/Fitriani)