BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – DPRD Kota Balikpapan menganggarkan Rp 3 miliar untuk mempercantik tempat wisata pantai Manggar Segara Sari, Balikpapan Timur.
Dikatakan Anggota Komisi II DPRD Balikpapan,Syukri Wahid, untuk itu akan ada penambahan anggaran sebesar Rp3 miliar yang dimasukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2021 untuk keperluan Dinas pariwisata.
“Rp3 miliar itu tersebar di kegiatannya Dinas Pariwisata,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dia terangkan, anggaran ini nantinya akan dimanfaatkan untuk mempercantik tempat pantai Manggar seperti pembuatan gapura, supaya menambah daya tarik sebagai primadonanya kota Balikpapan.
“Pintu masuk Manggar, masa kita punya primadona pantai Manggar pintu masuknya nggak bagus, ya jadi seperti gapura.
Jadi mulai tahun ini akan dipercantik kaya gapura,” terangnya.
Tak hanya itu, patung beruang yang sebelumnya rusak juga akan diganti dengan icon baru, yaitu sejenis ikan yang mirip dengan pesut.
Patung beruang itu akan diganti icon jenis hewan lainnya, kalau tidak salah kemarin disepakati itu ada hewan ikan dia seperti pesut.
Bahkan dia juga katakan ada perbaikan di bagian fasilitas tempat parkir dan truk khusus pengangkut sampah pantai Manggar dengan anggaran Rp 900 juta.
“Ada perbaikan parkirannya, kemudian membeli mobil sampah, selama ini kan sampah-sampah pantai Manggar itu nitip ke dinas lingkungan hidup. Antri, artinya kita dari pada ngantri sudah beli sendiri dengan alatnya di murni, yang 900 juta ini untuk membeli truk, jadi mereka UPT nya mengolah sampah sendiri,” bebernya.
Dimana, penganggaran destinasi wisata pantai Manggar selain sebagai primadona, itu juga sebagai kontribusi terbesar di sektor pariwisata.
“Wajarlah mereka kontribusinya tahun ini Rp 1,9 miliar kontribusi, sekarang sudah Rp 1,240 miliar. Retribusi itu yang paling tinggi IMB, lalu retribusi pantai Manggar itu di golongan middle, kalau di bidang pariwisata dia paling tinggi,” bebernya.
Target retribusi daerah tahun ini yang sebesar Rp 1,9 miliar itu dikarenakan kondisi yang masih pandemi, yang mana tahun sebelum pandemi sebesar Rp 4 miliar.
“Begitu PPKM nya empat bulan mandet kan, kemarin dibuka dua Minggu langsung melonjak kita sampai kita angka sekarang sudah 1,240 miliar, targetnya kan 1,9 miliar akhir tahun, tercapai kok. Itu kalau non pandemi 4 miliar loh, ini karena pandemi aja turun,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)