Tercemar Limbah, Aliran Sungai Kedang Pahu Tidak Bisa Digunakan Masyarakat Setempat

oleh -
Kondisi aliran Sungai Kedang Pahu yang terlihat keruh dan bercampur lumpur sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Damai dan diduga telah tercemar limbah. (Istimewa)
Kondisi aliran Sungai Kedang Pahu yang terlihat keruh dan bercampur lumpur sehingga tidak bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Damai dan diduga telah tercemar limbah. (Istimewa)

Sebagai informasi sungai ini merupakan anak Sungai Mahakam yang melintasi tiga wilayah kecamatan, yaitu Muara Pahu, Muara Lawa, dan Damai.

Dan kondisi air yang keruh berlumpur serta berbusa tersebut baru dialami oleh warga di Kecamatan Damai. Yang diduga disebabkan limbah dari perusahaan perkebunan atau tambang yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut.

Aliran sungai sangat keruh dan bercampur lumpur, diduga akibat limbah dari perusahaan perkebunan atau tambang yang berada di hulu sungai.

“Sebulan yang lalu itu ada laporan warga, asal limbah itu keluar dari Sungai Nyahing anak dari Sungai Kedang Pahu ini. Dan kali ini terjadi lagi. Memang ada dua perusahaan yang beroperasi di anak sungai tersebut, ada kemungkinan dari sana,” jelasnya.

Di Tempat terpisah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kubar yang menerima laporan tersebut saat ini tengah mempersiapkan pemeriksaan mengenai dugaan tercemarnya Sungai Kedang Pahu.

Selain itu, saat akan mengambil sampel air untuk diperiksa, diharapkan bisa disaksikan oleh camat dan pemerintah kampung setempat. Sekaligus melakukan penyusuran sungai agar diketahui asal limbah tersebut.

“Kami akan secepatnya turun ke lapangan,” kata Kepala DLH Kubar Ali Sadikin, Kamis (29/07) saat dikonfirmasi.

Sementara itu, warga yang selama ini mengandalkan aliran Sungai Kedang Pahu pun terpaksa membeli air bersih dari penjual yang melayani ke rumah-rumah.

Hal tersebut dilakukan karena sejak Rabu (28/7) lalu, aliran sungai sudah sangat parah.

“Keruh bercampur lumpur, jangankan untuk mandi, terkena kulit saja sudah gatal. Kami berharap hal ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” ucap Arifin salah satu warga Kecamatan Damai

Sebagai informasi sungai ini merupakan anak Sungai Mahakam yang melintasi tiga wilayah kecamatan, yaitu Muara Pahu, Muara Lawa, dan Damai.

Baca Juga :  KPU Balikpapan Gelar Debat Publik Ketiga Usung Tema Ekonomi, Sosial Budaya dan Lingkungan 

Dan kondisi air yang keruh berlumpur serta berbusa tersebut baru dialami oleh warga di Kecamatan Damai.

Yang diduga disebabkan limbah dari perusahaan perkebunan atau tambang yang beroperasi di sekitar wilayah tersebut.

(BorneoFlash.com/Lilis)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.