BorneoFlash.com, SENDAWAR – Setelah hampir lebih enam (6) bulan lamanya biaya sewa pendirian posko pemeriksaan yang ada di Kampung Jambuk, Kecamatan Bongan, Kutai Barat (Kubar) tertunda.
Biaya sewa yang berkisar Rp 100 juta lebih tersebut kabarnya sudah dibayarkan semua pada pertengahan bulan Januari 2021 ini.
“Iya sudah dibayar oleh BPBD Kubar beberapa hari kemarin,” kata Harno pemilik sewa tenda yang dihubungi pada Jumat (15/1).
Dengan sudah dibayarkannya biaya sewa tenda tersebut sehingga memunculkan harapan untuk segera didirikan kembali posko pemeriksaan di perbatasan.
Guna mencegah penyebaran Covid-19 di Kubar semakin bertambah banyak akan kasus konfirmasi positif dan penyebarannya.
Yang mana diketahui sebelumnya sejak penutupan posko pemeriksaan yang berada di perbatasan kabupaten beberapa bulan lalu.
Angka penambahan kasus Covid-19 meningkat dengan sangat signifikan. Dimana dulunya hanya berkisar 100 orang pasien dan pada Jumat (15/1/2021) kasus terkonfirmasi positif sudah melewati angka 1.100 orang lebih.
“Saya sebagai masyarakat kabupaten Kubar berharap posko pemeriksaan di perbatasan bisa aktif kembali. Sebab banyak orang keluar masuk saja karena aturan yang tidak ketat. Beda dengan kabupaten lain yang konsisten untuk pengawasannya,” kata salah satu warga Kecamatan Barong Tongkok, Maria.
Namun, posko pemeriksaan yang diharapkan bisa aktif kembali tersebut hingga kini masih belum jelas dan pasti.
Walaupun beberapa waktu lalu Wakil Bupati Kubar, Edyanto Arkan sudah menginstruksikan agar tiap kecamatan bisa segera mengkoordinasikan hal yang perlu dilakukan. Yang salah satunya pengaktifan kembali posko-posko pemeriksaan khususnya di perbatasan.
“Tidak ada pemeriksaan, kami lewat disana (Bongan). Yang ada hanya tenda kosong yang tidak dijaga,” kata Wahyudi salah satu sopir mobil yang biasa antar jemput penumpang tujuan Samarinda-Balikpapan.
Memang benar dengan adanya posko tersebut sedikit mempersulit aktivitas keluar masuk kabupaten. Namun beberapa masyarakat menganggap dengan adanya posko tersebut bisa sedikit menyaring orang-orang yang mungkin sudah terpapar virus.
Hingga kini belum ada instruksi ataupun upaya tindak lanjut mengenai pengendalian pencegahan penyebaran virus ini. Selain sosialisasi yang memang rutin dilaksanakan oleh petugas gabungan melalui mobil patroli.
Dan hanya dilakukannya rapat-rapat koordinasi yang belum jelas kapan melaksanakan tindakan nyata . Seperti halnya pendirian tempat isolasi/penanganan terpusat dan juga pengaktifan posko guna mengerem laju penambahan kasus positif yang semakin meresahkan masyarakat Kubar.(*)