BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) semakin menguatkan sinergi antara pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa sebagai upaya membangun daerah yang berdaya saing tanpa kehilangan identitas lokal.
Di tengah dinamika modernisasi dan digitalisasi, dua aspek ini menjadi fokus utama dalam kebijakan pembangunan daerah.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menekankan pentingnya komunitas dan paguyuban budaya dalam menjaga keberlanjutan warisan adat dan tradisi.
Menurutnya, kelompok masyarakat seperti warga Pacitan di Samarinda mampu menjadi contoh nyata pelestarian budaya yang hidup dan berkembang di tengah keberagaman.
Selain itu, Pemprov juga tengah menggencarkan program koperasi desa yang akan menjangkau lebih dari seratus desa dan kelurahan di seluruh wilayah Kaltim.
Program ini bertujuan untuk menguatkan ekonomi lokal melalui model koperasi yang berbasis gotong royong dan inklusif.
“Pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi desa harus berjalan beriringan agar masyarakat bisa maju tanpa kehilangan akar budayanya,”kata Seno Aji.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam program koperasi desa, yang merupakan bagian dari arahan pemerintah pusat untuk memperkuat perekonomian rakyat di tingkat desa.
Dengan pendekatan ini, Kaltim berharap dapat menciptakan ekosistem sosial-ekonomi yang kokoh, dimana tradisi dan kemajuan berjalan seimbang, membangun masa depan yang inklusif dan berkelanjutan. (*)