Wakil Bupati Kutai Barat, Minta Masyarakat Tetap Disiplin Protokol Kesehatan

oleh -
Wakil Bupati Kutai Barat, Edyanto Arkan (kedua dari Kiri) saat meninjau langsung penerapan penindakan pelanggaran protokol kesehatan di pusat ibu kota kabupaten Kutai Barat beberapa waktu lalu. Foto : HO

BorneoFlash.com, SENDAWAR – Masih banyak masyarakat yang tidak memahami dan menganggap bahwa dengan adanya vaksinasi maka pandemi Covid-19 ini bisa dengan segera selesai.

Dan tidak sedikit pula yang beranggapan bahwa vaksin yang saat ini mulai didistribusikan adalah obat untuk musibah pandemi sekarang ini.

Dengan adanya vaksin ini malahan membuat masyarakat menjadi menurunkan tingkat kedisiplinan dan kewaspadaan.

Sehingga Wakil Bupati Kutai Barat, Edyanto Arkan menegaskan bahwa meskipun sudah adanya vaksin diharapkan masyarakat tetap patuh pada Protokol Kesehatan.

“Dianggap dengan adanya vaksin maka pandemi ini sudah berakhir. Kita memang mengharapkan pandemi ini berakhir tapi bukan berarti kita turunkan kedisiplinan. Sehingga kita mengingatkan kembali kepada masyarakat dengan melakukan penindakan prokes yang saat ini mulai dilaksanakan,”ungkapnya beberapa waktu lalu.

Dijelaskannya bahwa dalam penertiban penggunaan  masker sebagai upaya menerapkan prokes ini akan terus berlanjut. Dan sebagian masyarakat pasti terkejut dengan penindakan ini.

Tetapi kedepannya diharapkan seluruh masyarakat Kutai Barat bisa lebih patuh dalam melaksanakan 3M ini. Serta meminta masyarakat untuk melihat manfaat mematuhi protokol kesehatan terutamanya dalam hal penggunaan masker.

“Masker ini kecil barangnya tetapi perlu kedisiplinan kesadaran kita untuk memakainya. Apabila disiplin dan sadar untuk melindungi diri kita, keluarga dan masyarakat. Inilah yang sangat diharapkan,” tambahnya.

Selain memakai masker, Edyanto juga mengimbau para pemilik usaha untuk menyediakan tempat mencuci tangan atau menyediakan hand sanitizer. Dan memberikan tanda silang pada lokasi tempat duduk sebagai upaya untuk menjaga jarak.

Di samping itu, juga diharapkan kepada seluruh masyarakat dan para pejabat agar dapat mengatur mobilitas yang tidak perlu. “Yang tadinya tiap minggu bergerak keluar kota maka aturlah 2 atau 4 minggu sekali. Serta menjalani pemeriksaan tes, jika tidak terlalu perlu maka mari bertahan di Kutai Barat,” pungkasnya.(*)

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.