Penataan Kawasan Gunung Lingai Dimulai, Dishub dan PUPR Fokus pada Solusi Jangka Panjang

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Persimpangan Gunung Lingai yang menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Kota Samarinda. Foto: BorneoFlash/NurAinunnisa
Persimpangan Gunung Lingai yang menjadi salah satu titik kemacetan terparah di Kota Samarinda. Foto: BorneoFlash/NurAinunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mulai mengambil langkah nyata untuk menata ulang kawasan Gunung Lingai, yang selama ini dikenal sebagai salah satu titik kemacetan terpadat di kota tersebut. 

 

Melalui kolaborasi antara Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), penataan dilakukan untuk menekan kepadatan lalu lintas sekaligus mengurangi risiko kecelakaan.

 

Persimpangan yang menghubungkan Jalan PM Noor dan Jalan DI Panjaitan selama ini menjadi titik rawan macet, terutama saat jam sibuk pagi dan sore. 

 

Kondisi jalan yang sempit, volume kendaraan yang tinggi, serta aktivitas warga di bahu jalan membuat arus lalu lintas kerap tersendat parah.

 

Dishub Samarinda pun merancang skema rekayasa lalu lintas terpadu. 

 

Program ini mencakup pembatasan arus kendaraan, pemasangan infrastruktur pengaman, serta penertiban aktivitas masyarakat di sekitar jalan. 

 

Langkah ini merupakan hasil evaluasi bersama lintas instansi dan menjadi strategi jangka pendek hingga jangka panjang.

 

Kepala Dinas Perhubungan Samarinda, Hotmarulitua Manalu, menyampaikan bahwa penataan akan dimulai dengan pemasangan barrier beton di beberapa titik untuk mengendalikan arus kendaraan.

 

“Pada tahap awal, barrier akan dipasang di sisi Jalan PM Noor dan sisi Jalan DI Panjaitan dari arah Alaya. Kendaraan roda empat tidak lagi diperkenankan langsung masuk ke simpang utama, sedangkan kendaraan roda dua masih dapat melintas seperti biasa,” ujarnya, pada Kamis (13/11/2025).

 

Dishub juga mengalihkan kendaraan roda empat menuju Jalan Tri Darma yang akan menjadi jalur alternatif utama. 

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

No More Posts Available.

No more pages to load.