BorneoFlash.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memerintahkan para menteri segera menyelesaikan pembangunan hunian sementara (huntara) dan hunian tetap (huntap) bagi pengungsi korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyampaikan perintah tersebut usai rapat terbatas di kediaman Presiden di Bukit Hambalang, Bogor, Minggu (14/12/2025). Presiden menekankan percepatan pembangunan hunian bagi seluruh warga terdampak bencana di Sumatera.
Teddy menjelaskan, Presiden memberikan instruksi tersebut setelah meninjau langsung sejumlah wilayah terdampak di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat pada 1–13 Desember 2025.
Dalam rapat koordinasi di Lanud Sultan Iskandar Muda, Presiden menerima laporan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang mencatat lebih dari 30.000 rumah warga rusak akibat bencana dan jumlahnya masih berpotensi bertambah.
BNPB mengusulkan TNI dan Polri membangun hunian sementara melalui satgas bencana, sementara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman menangani pembangunan hunian tetap. Satgas BNPB juga memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan ringan.
BNPB mengajukan anggaran Rp60 juta per unit untuk hunian tetap dan Rp30 juta per unit untuk hunian sementara. Huntara berukuran 36 meter persegi dan dilengkapi kamar tidur, MCK, serta ruang pendukung. (*)





