Ketua DPRD Kukar Dorong Penghargaan Khusus untuk Guru di Daerah Terpencil

oleh -
Penulis: Ernita Sriana
Editor: Ardiansyah
Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana
Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani. Foto: BorneoFlash/Ernita Sriana

BorneoFlash.com, KUKAR – Ketua DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Ahmad Yani, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak cukup hanya dengan memberikan penghargaan simbolis kepada guru. 

 

Menurutnya, DPRD harus memastikan bahwa seluruh elemen dalam sistem pendidikan benar-benar memperoleh dukungan konkret, mulai dari kesejahteraan tenaga pendidik, sistem pengajaran, hingga kondisi teknis mereka bertugas di lapangan.

 

“Maka men-support itu, semuanya harus disupport. Termasuk sistem pengajarannya, tingkat kesejahteraannya, teknis mendidiknya, itu juga harus disupport oleh DPRD. Itu intinya,” tegas Ahmad Yani, usai melaksanakan Upacara Memperingati Hari Persatuan Guru ke-80, pada Senin (24/11/2025).

 

Ia menilai penghargaan bagi guru berprestasi yang diberikan dalam sebuah kegiatan baru-baru ini masih sangat terbatas dan belum menggambarkan situasi riil. Menurutnya, masih banyak guru lain yang bekerja keras namun tidak tersorot.

 

“Yang tadi itu hanya sebagian kecil saja. Yang banyak justru guru-guru di pelosok yang mestinya dapat penghargaan,” ujarnya.

 

Ahmad Yani menekankan perlunya apresiasi khusus bagi guru yang bertugas di daerah dengan akses sulit mulai dari desa terpencil, kawasan pedalaman, hingga wilayah yang mengharuskan guru menyeberangi sungai atau lautan untuk mengajar. Ia menilai perjuangan mereka layak mendapat penghormatan lebih besar.

 

“Mestinya ada penghargaan terkhusus. Karena jasa-jasa merekalah yang membuat anak-anak kita bisa tetap mendapat pendidikan meski tinggal di pelosok,” tambahnya.

 

Ia menyebut kondisi geografis Kukar yang luas dan penuh tantangan membuat banyak guru harus bekerja dalam keterbatasan, mulai dari medan berat, fasilitas minim, hingga risiko keselamatan. Mereka juga merangkap sebagai motivator dan penggerak komunitas di desa-desa terpencil.

 

“Yang seperti itu belum terwakili. Ke depan, guru di pedalaman harus punya apresiasi khusus,” tuturnya.

Baca Juga :  Berikut Daftar 4 Tim Negara Lolos ke Semifinal Piala Asia 2023

 

Menurutnya, dukungan DPRD dalam penganggaran juga harus mempertimbangkan strategi pemerataan kualitas pendidikan di seluruh kecamatan, termasuk penguatan insentif dan fasilitas bagi guru yang bertugas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) versi Kukar.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.