BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Wakil Ketua DPRD Kota Balikpapan, Yono Suherman, mengingatkan masyarakat, agar tidak menutup mata terhadap kasus kekerasan terhadap anak yang masih kerap terjadi di lingkungan sekitar.
Ia menegaskan, perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan kewajiban moral seluruh warga kota.
Meskipun Balikpapan telah menyandang predikat Kota Layak Anak (KLA), Yono menilai masih banyak kasus kekerasan yang tidak terungkap karena masyarakat enggan melapor.
“Banyak warga tahu ada kekerasan, tapi memilih diam. Ini yang harus diubah. Sekecil apa pun bentuk kekerasannya, laporkan. Jangan takut, karena laporan masyarakat itu sangat penting untuk tindakan cepat,” ujarnya, saat ditemui di Novotel Hotel Balikpapan, pada Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, keterlambatan laporan seringkali membuat korban mengalami trauma mendalam sebelum mendapat penanganan.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya respon cepat dan keberanian warga untuk melapor melalui berbagai saluran resmi, seperti ketua RT, Babinsa, Bhabinkamtibmas, atau langsung ke Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB).
“Semakin cepat laporan diterima, semakin cepat juga pemerintah dan aparat bertindak. Jangan tunggu anak mengalami luka atau trauma berat baru bergerak,” tegas politisi Partai NasDem itu.
Selain mendorong pelaporan, DPRD Balikpapan bersama Pemerintah Kota juga memperkuat edukasi dan sosialisasi perlindungan anak. Program tersebut menyasar sekolah, kelurahan, hingga lingkungan RT, agar masyarakat memahami cara mencegah kekerasan dan mengenali tanda-tandanya sejak dini.
Yono menegaskan, predikat Kota Layak Anak bukan hanya simbol prestasi, tetapi komitmen bersama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi tumbuh kembang anak.
“Jangan hanya bangga dengan gelarnya. Kota Layak Anak harus diwujudkan dengan aksi nyata. Mari kita jaga anak-anak di sekitar kita, bantu mereka tumbuh tanpa rasa takut,” ujarnya.
Ia berharap, setiap warga bisa menjadi mata dan telinga perlindungan anak di lingkungan masing-masing. Dengan kolaborasi seluruh elemen dari pemerintah, lembaga pendidikan, aparat keamanan, hingga keluarga Balikpapan diyakini mampu menjadi kota yang benar-benar aman, peduli, dan bebas kekerasan bagi generasi penerus bangsa.
“Anak-anak adalah masa depan Balikpapan. Melindungi mereka berarti menjaga masa depan kota ini,” tutupnya. (Adv)





