BorneoFlash.com, JAKARTA – Kemenparekraf menggelar pelatihan untuk memperkuat kemampuan promosi digital pelaku ekonomi kreatif (ekraf) daerah.
Pelatihan bertajuk “Penguatan Ekosistem Film di Semarang: Produksi Berkualitas dengan Sumber Daya Terbatas” ini berlangsung di MG Setos Hotel, Semarang, Rabu (5/11/2025), dan diikuti puluhan pelaku ekraf dari subsektor kriya, kuliner, fesyen, dan fotografi.
Direktur Film, Animasi, dan Video Kemenparekraf Doni Setiawan menjelaskan, pelatihan ini membantu pelaku ekraf membangun citra merek lewat pendekatan visual yang menarik. “Konten kreatif kini menjadi jembatan utama antara produk dan pasar. Kami ingin pelaku ekraf memahami cara membangun citra merek dan menonjolkan nilai produk melalui visual yang efektif,” ujarnya di Jakarta, Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan, pelatihan ini mendorong potensi lokal agar tampil profesional dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional. Materi pelatihan mencakup dasar fotografi dan videografi, teknik produksi video dengan ponsel, serta strategi penceritaan visual di media sosial.
Kemenparekraf juga mendorong peserta mengikuti program lanjutan seperti Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI), Ekraf Scale Up Program, dan Kelas Kreatif Indonesia, sekaligus membentuk komunitas kreatif daerah.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menegaskan, kekuatan ekraf Indonesia terletak pada ide, inovasi, dan kemampuan adaptasi. “Pelaku ekraf harus mampu menampilkan produk secara menarik dengan sumber daya terbatas dan menjangkau pasar nasional hingga global,” katanya.
Anggota Komisi VII DPR RI Jamal Mirdad mengapresiasi langkah Kemenparekraf memperkuat promosi digital di daerah. Ia menilai, produk berkualitas memerlukan komunikasi visual yang baik agar mampu bersaing di pasar luas.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari menambahkan, pelatihan ini penting bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk ke lebih banyak konsumen dan meningkatkan daya saing daerah. (*)





