Halili Adinegara Siapkan Sidak Drainase Gunung Sari Usai Terima Laporan Warga

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara. Foto:BorneoFlash/Ist
Wakil Ketua Komisi III DPRD Balikpapan, Halili Adinegara. Foto:BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Pengerjaan proyek drainase di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di kawasan Gunung Sari menjadi sorotan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Halili Adinegara yang menganggap pengerjaan lambat.

 

Halili menyebut progres pekerjaan baru mencapai 65-70 persen, padahal lokasi tersebut merupakan kawasan padat pelaku usaha yang kini merasa terganggu.

 

“Sudah ada beberapa masyarakat yang japri ke saya, kok katanya pekerjaannya lambat betul. Saya juga perhatikan langsung, progresnya masih sekitar 65-70 persen,” ungkap Halili, pada Minggu (14/9/2025).

 

Legislator PKB sekaligus Ketua Fraksi PKB DPRD Balikpapan (bersama Partai Hanura dan Partai Demokrat) itu menilai, Dinas Pekerjaan Umum (PU) harus lebih sering turun mengawasi jalannya pekerjaan. Menurutnya, kehadiran pengawas maupun konsultan jarang terlihat di lapangan.

 

“Kan dari Dinas PU ada pengawasnya, ada juga konsultannya. Tapi saya tiap lewat belum pernah ketemu dengan mereka. Harusnya juga memilih kontraktor yang benar-benar berkualitas, jangan asal pilih,” tegas Purnawirawan TNI AD Polisi Militer itu.

 

Sebagai tindak lanjut, Halili menyatakan segera berkoordinasi dengan Ketua Komisi III untuk menjadwalkan sidak lapangan. Langkah ini dilakukan agar ada kejelasan terkait lambatnya progres pekerjaan, sekaligus merespons keluhan masyarakat yang merasa dirugikan.

 

“Hal ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Kami akan dorong sidak supaya jelas kendalanya apa. Jangan sampai proyek yang tujuannya baik malah memicu gejolak karena merugikan masyarakat,” ujarnya.

 

Proyek drainase tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkot Balikpapan dalam mengatasi banjir, khususnya di wilayah Balikpapan Tengah. Meski anggaran tahun 2025 memberi tenggat waktu cukup panjang, Halili menekankan pengerjaan tidak boleh seenaknya diperlambat.

 

“Jangan hanya berpatokan pada masa kontrak. Ingat, daerah situ banyak pelaku usaha. Kalau dibiarkan lambat, makin lama mereka yang akan merugi,” pungkasnya.

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.