Headline E-Paper Edisi Senin 14 Juli 2025: 59 Anggota Parlemen Inggris Desak Pengakuan Negara Palestina dan Kutuk Pembersihan Etnis di Gaza

oleh -
Penulis: Redaksi
Editor: Ardiansyah
Headline E-Paper BorneoFlash Edisi Senin 14 Juli 2025.
Headline E-Paper BorneoFlash Edisi Senin 14 Juli 2025.

BorneoFlash.com, LONDON – Sebanyak 59 anggota parlemen dari Partai Buruh Inggris menyerukan pemerintah untuk segera mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan mengambil langkah konkret menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “pembersihan etnis” yang terjadi di Gaza. Desakan tersebut dilaporkan The Guardian pada Sabtu (12/7/2025).

 

Surat terbuka ini diinisiasi oleh kelompok Labour Friends of Palestine and the Middle East, dan ditandatangani oleh anggota parlemen dari spektrum tengah hingga kiri Partai Buruh. Surat tersebut telah dikirimkan kepada Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pada Kamis sebelumnya.

 

Dalam surat itu, para legislator menyuarakan keprihatinan mendalam terhadap rencana Israel yang akan membangun “kota kemanusiaan” berupa tenda-tenda di reruntuhan Rafah, Gaza Selatan. Mereka menilai langkah tersebut sebagai bentuk pemindahan paksa dan penghapusan eksistensi rakyat Palestina.

 

“Dengan rasa urgensi dan keprihatinan yang mendalam, kami menulis kepada Anda terkait pengumuman kepala pertahanan Israel, Senin lalu, tentang rencananya memindahkan secara paksa seluruh warga sipil Palestina di Gaza ke kamp-kamp di kota Rafah yang telah hancur, tanpa pilihan untuk keluar dari lokasi tersebut,” demikian isi surat tersebut, yang menyebut tindakan ini sebagai bentuk ethnic cleansing. 

 

Selain mendesak pengakuan atas negara Palestina, para anggota parlemen juga menuntut pemerintah Inggris mengembalikan pendanaan kepada UNRWA, mendukung pembebasan sandera, serta memberlakukan blokade perdagangan terhadap produk-produk dari permukiman ilegal Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

 

“Dengan tidak mengakui Palestina sebagai negara, kami justru melemahkan kebijakan kami sendiri tentang solusi dua negara dan menciptakan harapan kelanjutan status quo yang pada akhirnya mengarah pada penghapusan dan aneksasi wilayah Palestina secara efektif,” tegas para legislator.

Baca Juga :  Ketua Bunda Paud Balikpapan Luncurkan Buku Berjudul Aku Cinta Kota Balikpapan di Momen Hardiknas

 

Hingga saat ini, pemerintahan baru Inggris di bawah Partai Buruh belum secara resmi mengubah kebijakan luar negerinya terkait pengakuan Palestina, dikutip BorneoFlash.com dari halaman Antara News.

 

Situasi Terkini: Kekerasan dan Aneksasi Terus Berlanjut di Tepi Barat

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengutuk tindakan kekerasan oleh pemukim ilegal Israel yang menyebabkan dua pemuda Palestina tewas di kota Sinjil, Tepi Barat, Jumat (11/7/2025) malam. 

 

Salah satu korban, Saif al-Din Muslat (23), warga Palestina-Amerika, tewas dipukuli, sementara Mohammed al-Shalabi (23) meninggal akibat luka tembak di dada.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

Jangan ketinggalan berita terbaru! Follow Instagram  dan subscribe channel YouTube BorneoFlash Sekarang

No More Posts Available.

No more pages to load.