BorneoFlash.com – Puncak peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53 Tahun 2025 menjadi ajang penting untuk mengakui peran strategis Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam mendorong transformasi sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara langsung mengapresiasi dedikasi para penyuluh dan Babinsa yang aktif mendampingi petani di lapangan. Ia menekankan bahwa HKP tahun ini menjadi momentum memperkuat peran penyuluh sebagai pengawas langsung program pertanian, mulai dari proses tanam, distribusi pupuk dan alsintan, hingga penggunaan benih unggul serta teknologi pertanian modern.
“PPL dan Babinsa menjadi mata dan telinga Presiden di sektor pertanian. Jika mereka menemukan penyimpangan, seperti harga pupuk di atas HET, segera laporkan. Kami akan langsung menindak!” tegas Mentan Amran saat memimpin peringatan HKP ke-53 di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (30/6/2025).
Ia juga menegaskan akan menindak tegas kios atau distributor yang menjual pupuk di atas HET, termasuk mencabut izin penyalurannya. Ia meminta penyuluh dan Babinsa terus aktif melaporkan pelanggaran untuk memperkuat pengawasan terpadu.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menjelaskan bahwa pemerintah tengah melakukan reformasi sistem penyuluhan, sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2025, yang mengatur pengalihan status ASN penyuluh dari pemerintah daerah ke pusat.
“Selama masa transisi, kami tengah menyiapkan seluruh proses. Mulai 2026, seluruh penyuluh akan resmi menjadi pegawai pusat. Dengan status ini, mereka bisa kami optimalkan untuk mendampingi petani dan mempercepat tercapainya swasembada pangan,” ujar Idha.