“Ini menandakan belanja modal mulai bergerak, terutama setelah kami menyelesaikan identifikasi program-program prioritas,” imbuhnya.
Sementara itu, belanja barang hingga Mei mencapai Rp97,4 triliun. Pemerintah membelanjakan Rp71,4 triliun pada Januari–April, dan Rp26,6 triliun hanya pada Mei.
K/L memanfaatkan belanja barang untuk mendukung pelayanan publik senilai Rp50,6 triliun. Angka ini mencakup Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp4,1 triliun bagi 89.000 sekolah serta operasional kementerian sebesar Rp27,9 triliun untuk pelayanan keamanan, konektivitas, dan distribusi bantuan.
Selain itu, pemerintah menyalurkan belanja barang melalui Badan Layanan Umum (BLU), seperti subsidi biodiesel Rp15,8 triliun, layanan kesehatan masyarakat Rp7,5 triliun, dan pembiayaan pendidikan LPDP senilai Rp2,2 triliun untuk 10.500 mahasiswa.
Pemerintah juga membelanjakan Rp9,4 triliun untuk pemeliharaan aset negara dan Rp7,7 triliun untuk barang yang akan diserahkan kepada masyarakat atau pemerintah daerah. (*)