BorneoFlash.com – Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, bertemu langsung dengan Wakil Menteri Ketenagakerjaan Amerika Serikat, Keith E. Sonderling, di sela Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-113 yang berlangsung di Gedung PBB, Jenewa, Swiss.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara secara terbuka berdialog dan bertukar strategi serta pengalaman dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan global.
Mereka membahas berbagai tantangan, seperti perkembangan teknologi, tuntutan terhadap keberlanjutan, hingga perubahan struktur pasar kerja.
“Kami mendapat kesempatan besar untuk saling bertukar gagasan dan belajar dari pengalaman masing-masing, khususnya dalam membangun sistem ketenagakerjaan yang tangguh dan inklusif,” ujar Menaker Yassierli dalam siaran pers Biro Humas Kemnaker, Kamis (12/6/2025).
Delegasi Indonesia dan Amerika Serikat saling menyampaikan informasi strategis, mencakup kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), sistem penempatan tenaga kerja luar negeri, serta upaya mendorong inklusi penyandang disabilitas dalam dunia kerja.
Keduanya juga meninjau program peningkatan kapasitas mediator hubungan industrial, yang sebelumnya didukung Pemerintah Amerika Serikat.
Selain itu, mereka mendiskusikan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menganalisis pasar kerja dan meningkatkan layanan ketenagakerjaan. Mereka juga membahas pengembangan green jobs guna mendukung transisi menuju ekonomi hijau.
“Indonesia melihat peluang besar untuk menjalin kerja sama teknis dengan Amerika Serikat dalam pelatihan vokasi untuk green jobs serta pengembangan sistem ketenagakerjaan berbasis teknologi,” ungkap Yassierli.
Yassierli menegaskan bahwa pertemuan ini menjadi langkah awal membangun dialog yang berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di masa mendatang.
“Kami siap untuk belajar dan memperkuat sinergi bersama,” pungkasnya. (*/kemnaker.go.id)