Progres Masjid Negara IKN: 60 Persen Rampung, Menuju Simbol Nusantara Baru

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam tahap konstruksi, Rabu (26/3/2025).(OIKN)
Masjid Negara di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih dalam tahap konstruksi, Rabu (26/3/2025).(OIKN)

BorneoFlash.com, NUSANTARA – Masjid Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) yang berdiri di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menjadi salah satu proyek ikonik dalam pembangunan ibu kota baru Indonesia. Pemerintah merancang masjid ini sebagai simbol kerukunan dan kemajemukan bangsa, dengan desain futuristik berkonsep green building.

 

Meski menghadapi tantangan seperti revisi desain dan kendala teknis, para pelaksana proyek terus mengejar progres pembangunannya. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa Masjid Negara termasuk dalam pembangunan tempat ibadah tahap pertama. Saat ini, para pekerja telah menyelesaikan sekitar 60 persen konstruksi. “Kami menargetkan tahap pertama selesai pada tahun ini. Setelah itu, kami juga akan membangun Basilika dan Gereja Katolik,” ujar Basuki.

 

Progres dan Tantangan Pembangunan

Pemerintah memulai pembangunan masjid ini dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Januari 2024. Hingga Mei 2025, para pekerja telah menyelesaikan 60 persen proyek, meskipun sempat mengalami penundaan akibat revisi desain dan tantangan teknis seperti kondisi tanah serta cuaca ekstrem.

 

Awalnya, pemerintah menargetkan penyelesaian proyek pada Desember 2024. Namun, mereka memperpanjang jadwal penyelesaian hingga 2025 karena harus merevisi desain untuk meningkatkan kapasitas dari 20.000 menjadi 50.000–61.000 jemaah, ditambah curah hujan yang tinggi. Wakil Menteri PUPR, Diana Kusumastuti, pernah menegaskan bahwa pemerintah berharap masjid ini dapat difungsikan untuk Shalat Idul Fitri 2025. Mereka menargetkan proses topping off (penutupan atap) selesai pada Desember 2024.

 

Namun pada Maret 2025, pemerintah membatalkan rencana penggunaan masjid untuk Shalat Idul Fitri karena struktur atap dan menara belum sepenuhnya aman, serta aksesibilitas yang masih terbatas. Tim konstruksi kini memfokuskan pekerjaan pada penyelesaian struktur utama dan infrastruktur pendukung seperti area parkir dan akses jalan, demi menjamin kenyamanan serta keselamatan jemaah. Pemerintah juga memperpanjang kontrak proyek hingga Juni 2025 agar pelaksana dapat memastikan kualitas dan fungsi masjid sesuai standar.

Baca Juga :  Gelar Khitanan Massal, KPI Unit Balikpapan Minta Doa Kelancaran Operasional

 

Desain Unik dan Ramah Lingkungan

Arsitek Nyoman Nuarta bersama Prasetyo Condro Gumilar dari Head of Studio 3 Alien Design Consultant merancang Masjid Negara IKN. Mereka menonjolkan kubah berbentuk sorban sebagai ciri khas utama masjid ini. Kubah tersebut tak hanya tampil unik secara visual, tetapi juga berfungsi mendukung sirkulasi udara alami. Para perancang mengatur posisi pintu agar mengikuti arah angin masuk, dan membentuk puncak kubah sebagai ventilasi pengeluaran udara panas.

 

Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 32.125 meter persegi, dengan total luas bangunan mencapai 61.596 meter persegi. Para pengembang juga melengkapi masjid dengan berbagai fasilitas modern, seperti area komersial seluas 2.212 meter persegi, bangunan penunjang 727 meter persegi, kolam retensi seluas 123.502 meter persegi, dan area parkir khusus VVIP, penyandang disabilitas, serta bus.

 

Dalam proses pembangunannya, tim konstruksi mengedepankan prinsip ramah lingkungan. Mereka menggunakan material rendah emisi, meminimalkan limbah konstruksi, dan menjaga keberadaan pohon besar di sekitar lokasi. Para perancang juga mengelilingi masjid dengan air dan embung untuk memperindah area sekaligus mendukung konsep green city IKN.

 

Pelaksana Proyek dan Teknologi

Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 940 miliar dari APBN untuk membiayai pembangunan Masjid Negara IKN. PT Adhi Karya Tbk dan PT Hutama Karya melaksanakan proyek ini melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO). Untuk menjamin efisiensi dan ketepatan waktu, tim konstruksi menerapkan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan struktur pracetak dalam proses pembangunannya. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.