BorneoFlash.com, BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 5,2 miliar untuk pembangunan infrastruktur di kawasan wisata Bontang Kuala.
Proyek tersebut mencakup pembangunan kios, panggung utama, serta perluasan dermaga ujung, dan akan dilaksanakan melalui skema swakelola yang kembali dipercayakan kepada Kodim 0908/Bontang.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang, Rafidah, menjelaskan bahwa skema swakelola dipilih untuk mempercepat pelaksanaan proyek dan memudahkan pengawasan secara langsung oleh pemerintah.
“Kami kembali menggunakan skema swakelola karena lebih fleksibel dan memudahkan kontrol langsung terhadap proses pembangunan,” ujarnya saat diwawancarai, pada Kamis (22/5/2025).
Dari total anggaran tersebut, Rp3,6 miliar dialokasikan untuk pembangunan kios dan panggung utama, sementara Rp1,6 miliar digunakan untuk memperluas area dermaga di ujung kawasan wisata. Pekerjaan fisik dijadwalkan akan dimulai pada pertengahan Juni hingga akhir Desember 2025.
Selama proses konstruksi berlangsung, pemerintah akan menutup sementara pelataran Bontang Kuala guna menjaga keselamatan pengunjung dan kelancaran pekerjaan.
“Penutupan area dilakukan untuk menghindari gangguan terhadap proses pembangunan serta menjamin keselamatan masyarakat,” tambah Rafidah.
Rafidah menyebut, meskipun anggaran yang digelontorkan cukup besar, Pemkot juga telah merancang skema pengelolaan pasca-proyek, termasuk penerapan retribusi bagi pengguna kios sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan pemanfaatan fasilitas tersebut.
Terkait jumlah kios yang akan dibangun, Rafidah mengaku masih belum bisa memberikan angka pasti karena dokumen proyek masih dalam proses penyesuaian.
“Perencanaannya sudah ada, tapi masih ada revisi teknis. Detailnya akan kami sampaikan setelah finalisasi dokumen,” tutupnya. (*)