BorneoFlash.com, JAKARTA – Menjelang Hari Buruh Nasional yang jatuh pada esok hari, wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bersama pihak Istana Kepresidenan berkumpul dengan serikat buruh dalam sebuah acara silaturahmi di Gedung Nusantara IV, Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya sebagai perwakilan dari pihak Istana.
Dari kalangan buruh, hadir sejumlah tokoh penting seperti Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat, serta Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Elly Rosita Silaban, dilansir BorneoFlash.com dari laman Kompas.
Dalam sambutannya, Dasco menyampaikan bahwa DPR memiliki peran untuk menjadi penghubung antara pekerja dan pemerintah, guna menciptakan sinergi yang kuat. Ia menekankan pentingnya kebersamaan di tengah berbagai tantangan ekonomi, baik dalam negeri maupun global.
“Kita harus solid dan tetap optimistis. Di tengah kondisi saat ini, kita memiliki pemimpin negara yang benar-benar peduli terhadap aspirasi para pekerja—dan ini bukan semata karena beliau berasal dari partai saya,” ujar Dasco di hadapan peserta.
Dasco mengenang momen ketika dirinya berdiskusi dengan para pimpinan konfederasi buruh mengenai isu kenaikan upah sebelum bertemu Presiden. Dalam pertemuan itu, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli sempat merasa khawatir karena terjadi perbedaan pandangan soal besaran kenaikan upah antara serikat pekerja dan Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia). Namun, Presiden Prabowo kemudian menawarkan jalan keluar.
“Pak Presiden justru menekankan pentingnya kenaikan upah bagi pekerja. Tujuannya jelas—untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Jika daya beli meningkat, maka perekonomian pun akan ikut tumbuh,” ujar Dasco.
Di sisi lain, Presiden KSPI Said Iqbal menyampaikan bahwa Presiden Prabowo dijadwalkan akan hadir dalam peringatan Hari Buruh di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, pada Kamis besok. Kehadiran ini telah dikonfirmasi langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
Ia menyampaikan bahwa sekitar 200.000 buruh dari wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta—yang tergabung dalam berbagai serikat pekerja—akan turut serta dalam perayaan Hari Buruh di Lapangan Monas. “Diperkirakan lebih dari 90% buruh akan hadir dalam peringatan May Day di sana,” ungkapnya. Dalam aksi tersebut, buruh membawa sedikitnya enam tuntutan utama ditambah satu isu tambahan.
Adapun isu-isu yang diangkat para buruh dalam peringatan Hari Buruh mencakup tuntutan penghapusan sistem outsourcing, penetapan upah yang layak, pembentukan Satuan Tugas untuk menangani Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), serta pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan.
Selain itu, mereka juga mendesak agar RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) dan RUU Perampasan Aset segera disahkan sebagai bagian dari upaya pemberantasan korupsi. Tuntutan tambahan yang diajukan adalah ratifikasi Konvensi ILO Nomor 188 yang mengatur perlindungan bagi buruh sektor perikanan.(*)