Wamenaker Soroti Aksi Demo Pengemudi Grab, Janjikan Aturan Baru yang Lebih Berpihak

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan. Foto : Triawati
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer Gerungan. Foto : Triawati

BorneoFlash.com, JAKARTA – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Imannuel Ebeneizer menyoroti langsung aksi demonstrasi para pengemudi ojek online di sejumlah kota yang memprotes aplikator Grab. Ia menegaskan bahwa pemerintah tengah menyusun regulasi baru yang berpihak pada kesejahteraan para pengemudi.

 

“Aplikator-aplikator asing ini harus mengutamakan kesejahteraan para drivernya. Kami di Kemenaker sedang menyusun aturan yang lebih berpihak dan mampu menyejahterakan pengemudi ojek online,” ujar Imannuel, yang akrab disapa Noel, dalam keterangan tertulisnya pada Minggu, 20 April 2025.

 

Noel juga mengingatkan bahwa istilah ‘mitra’ seharusnya mencerminkan hubungan yang saling menguntungkan antara aplikator dan pengemudi, bukan malah merugikan salah satu pihak.

 

Ia secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap aksi para pengemudi Grab di sejumlah kota pada Kamis, 17 April 2025. Namun, ia tetap mengimbau para pengemudi untuk menjaga situasi tetap kondusif saat menyuarakan aspirasi.

 

“Sebagai perwakilan pemerintah, kami akan membuka komunikasi dengan pihak aplikator. Saya mendukung aksi para driver Grab, tetapi mereka harus melakukannya dengan elegan dan tanpa kekerasan,” tegasnya.

 

Sebelumnya, ratusan mitra pengemudi Grab menggelar aksi demonstrasi di berbagai kota seperti Cirebon, Semarang, Mataram, dan Kupang. Mereka menuntut Grab menghapus layanan ‘Grab Hemat’ yang mulai berlaku sejak 17 Januari 2025 karena layanan tersebut menurunkan pendapatan para pengemudi.

 

Di Mataram, massa aksi menyegel kantor Grab dan menuntut perusahaan tersebut meninggalkan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

Koordinator aksi, Rudy Santono, menjelaskan bahwa mereka telah memulai aksi sejak Senin, April 2025. Saat itu, mereka langsung menyampaikan sejumlah tuntutan kepada manajemen Grab Mataram. Namun, setelah melewati tenggat 3×24 jam, manajemen belum juga memberikan tanggapan.

Baca Juga :  Faisal Sebut Pemprov Ajak Media di Kaltim Bangun Generasi Emas

 

Karena tidak mendapat kepastian, para pengemudi akhirnya menyegel Kantor Grab di Kota Mataram.

 

“Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, lebih baik Grab angkat kaki dari Lombok. Tidak masalah, masih ada aplikasi lain. Kami tidak butuh Grab kalau terus merugikan teman-teman ojol dan driver online,” tegas Rudy. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.