Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Anggota DPRD Bontang Geram: Sudah Sering Sebabkan Kecelakaan

oleh -
Editor: Ardiansyah
Kondisi Jalan RE Martadinata saat ditinjau oleh Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, Senin (21/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist
Kondisi Jalan RE Martadinata saat ditinjau oleh Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, Senin (21/4/2025). Foto: BorneoFlash/Ist

BorneoFlash.com, BONTANG – Kerusakan Jalan RE Martadinata di Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, yang tak kunjung diperbaiki secara menyeluruh sejak 2023, memicu kemarahan Anggota DPRD Kota Bontang, Faisal.

 

Faisal, yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Loktuan, mengaku merasa malu karena hingga kini jalan tersebut hanya diperbaiki sementara dengan tambalan aspal dingin.

 

“Ini jalan utama, dekat pelabuhan. Wajar kalau saya sedikit keras karena usulannya sudah lama. Sampai sekarang malah tambah banyak lubang, bahkan sudah sering sebabkan kecelakaan,” ujarnya saat meninjau lokasi, Senin (21/4/2025).

 

Jalan RE Martadinata diketahui merupakan akses vital menuju Pelabuhan Loktuan dan kerap dilalui kendaraan bertonase besar. Menurut Faisal, kondisi yang tak kunjung membaik menunjukkan kelalaian dari instansi terkait.

 

Ia pun menyemprot Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, karena usulan perbaikan belum juga disampaikan ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, padahal jalan tersebut berada di bawah kewenangan provinsi.

 

“Informasi dari Bapperida, usulan perbaikannya belum masuk. Padahal paling lambat tanggal 23 April ini sudah harus disampaikan,” tegasnya.

 

Warga setempat bahkan terpaksa menaruh ban bekas di atas lubang jalan sebagai penanda, demi menghindari kecelakaan yang kerap terjadi akibat kerusakan tersebut.

 

Ketua Komisi C DPRD Bontang, Alfin Rausan Fikry, yang turut meninjau lokasi, turut mendesak pemerintah untuk memberikan perhatian lebih terhadap kondisi jalan tersebut.

 

“Laporan dari masyarakat sudah banyak. Perlu penanganan menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam, karena kontur tanah di sana memang lembek,” kata Alfin.

 

Ia menilai, jika tidak segera ditangani, kerusakan bisa semakin meluas dan berisiko membahayakan pengguna jalan.

Baca Juga :  Kodam VI/Mulawarman Kembali Gelar Vaksinasi Covid-19

 

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas PUPRK Bontang, Much Cholis Edy Prabowo, menyampaikan bahwa perbaikan menyeluruh telah diusulkan dalam rencana pembangunan tahun anggaran 2026.

 

“Tambal sulam sudah kami lakukan selama 2024, tapi karena kontur tanah yang lembek, lubang terus muncul. Tahun depan kita usulkan peningkatan jalan. Anggarannya Rp 14 miliar, untuk pengaspalan menyeluruh,” jelas Edy.

 

Untuk sementara waktu, pihaknya akan tetap melakukan penanganan di titik-titik kerusakan parah menggunakan anggaran yang tersedia. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.