Pemprov Kaltim Siapkan 50 Desa Digital sebagai Pusat Pemberdayaan Masyarakat

oleh -
Penulis: Nur Ainunnisa
Editor: Ardiansyah
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto. Foto: BorneoFlash.com/Nur Ainunnisa
Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto. Foto: BorneoFlash.com/Nur Ainunnisa

BorneoFlash.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) tengah mengembangkan 50 desa sebagai pusat pemberdayaan berbasis digital pada tahun ini.

 

“Upaya ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemprov Kalimantan Timur dalam mendorong kemajuan desa melalui optimalisasi teknologi informasi,” ujar Kepala DPMPD Kaltim, Puguh Harjanto.

 

Puguh menjelaskan bahwa inisiatif digitalisasi desa merupakan bagian dari target besar Pemerintah Provinsi yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim.

 

“Transformasi digital desa menjadi fokus kami di Kalimantan Timur, di mana melalui kerja sama dengan Diskominfo, kami menargetkan seluruh 841 desa di provinsi ini dapat melek teknologi,” ungkapnya usai menjadi pembicara dalam kegiatan diskusi kelompok terpumpun yang diselenggarakan di Gedung Creative Hub Kaltim, Samarinda.

 

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Creative Hub dimanfaatkan sebagai ruang kolaboratif yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang, sekaligus dikembangkan menjadi kantor bersama (co-working space) yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa.

 

Keberadaan ruang ini diharapkan menjadi motor penggerak sektor-sektor potensial di desa agar saling terhubung dan berkembang secara berkelanjutan.

 

Sebagai contoh, dalam sektor pariwisata dan pelestarian budaya lokal, digitalisasi desa mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, memperluas jangkauan promosi, serta memperkenalkan potensi desa melalui berbagai platform digital.

 

“Pada tahun ini, sebanyak 50 desa yang tersebar di tujuh kabupaten menjadi fokus utama dalam implementasi program ini,” lanjut Puguh.

 

Ia juga menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan wadah bagi desa untuk melakukan kegiatan pemberdayaan yang inklusif.

 

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan mampu mendorong ekspor produk unggulan desa serta mendukung proses hilirisasi produk lokal, sehingga akses pasar dapat lebih optimal ke depannya.

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.