BorneoFlash.com, LENGKONG – Pemekaran wilayah memainkan peran penting dalam perkembangan administrasi negara dan pertumbuhan daerah di Indonesia.
Saat Indonesia merdeka, pemerintah hanya menetapkan delapan provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sunda Kecil, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Seiring waktu, pemerintah terus membentuk provinsi baru untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan penduduk serta kebutuhan ekonomi dan industri. Hingga kini, banyak daerah masih mengusulkan pembentukan provinsi baru kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Pemekaran wilayah bertujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, hasilnya beragam—beberapa daerah masih bergantung pada dana dari pemerintah pusat, sedangkan lainnya berhasil berkembang pesat dengan tingkat Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita yang tinggi.
Kalimantan Utara: Provinsi Hasil Pemekaran yang Berkembang Pesat
Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi salah satu contoh sukses hasil pemekaran wilayah. Pemerintah resmi membentuk provinsi ini pada tahun 2012 setelah memisahkannya dari Kalimantan Timur.
Kini, Kaltara termasuk provinsi terkaya di Indonesia dengan PDRB per kapita mencapai Rp192,59 juta. PDRB per kapita menjadi indikator utama dalam mengukur kemajuan suatu daerah, yang diperoleh dari pembagian total nilai tambah ekonomi (PDRB) dengan jumlah penduduk. Semakin kecil jumlah penduduk, semakin tinggi PDRB per kapita, yang mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Dengan kepadatan penduduk hanya sekitar 10 jiwa per kilometer persegi, Kaltara menjadi provinsi dengan populasi paling sedikit di Indonesia, jauh dibandingkan dengan provinsi-provinsi di Pulau Jawa. Sejalan dengan PDRB per kapita yang tinggi, angka kemiskinan di Kaltara juga tergolong rendah, hanya 6,32%.
Sumber Kekayaan Kalimantan Utara
Berbagai sektor ekonomi mendukung pertumbuhan Kalimantan Utara, terutama pertambangan dan perkebunan. Sumber daya alam yang melimpah, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam, berperan besar dalam mendorong perekonomian provinsi ini.
Selain itu, Kaltara memiliki tambang emas yang luas. Sejak tahun 2017, sektor ini telah menghasilkan sekitar 2 juta ton emas. Di sektor perkebunan, kelapa sawit menjadi komoditas utama yang memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah.
Dengan potensi ekonomi yang terus berkembang, Kalimantan Utara membuktikan bahwa pemekaran wilayah dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (*)