BorneoFlash.com, Sukoharjo – Ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) berkumpul untuk menghadiri momen perpisahan dengan keluarga Lukminto. Suasana haru menyelimuti acara yang berlangsung di kawasan pabrik Sritex, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Jumat sore.
Dua putra mendiang pendiri Sritex Group, Iwan Setiawan Lukminto selaku Komisaris Utama Sritex dan Iwan Kurniawan Lukminto alias Wawan sebagai Direktur Utama Sritex, hadir dan berbaur dengan para karyawan. Mereka berbagi momen emosional di tengah hujan yang mengguyur kawasan tersebut.
Acara dimulai sekitar pukul 15.30 WIB dengan pidato dari Iwan Setiawan. Ia mengajak semua pihak menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri.
“Peristiwa ini harus menjadi titik balik bagi kita semua untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat. Mungkin di masa lalu ada kesalahan, ada kecurangan kecil seperti mencuri kancing atau jarum, dan dosa-dosa itu menumpuk. Sekarang saatnya kita bercermin dan introspeksi diri,” ujarnya di hadapan para pekerja.
Wawan kemudian menyampaikan permohonan maaf kepada para karyawan karena belum mampu membawa perubahan signifikan selama kepemimpinannya di Sritex.
“Selama 58 tahun Sritex berdiri, saya minta maaf jika di era saya belum banyak perubahan yang dirasakan. Namun, kita harus menghadapi setiap masalah,” katanya.
Ia juga menegaskan kesiapannya menghadapi siapa pun yang berkaitan dengan masalah perusahaan, baik di pengadilan maupun dalam proses hukum lainnya.
“Siapa pun yang terlibat dalam permasalahan ini, saya siap menghadapinya, baik itu di pengadilan maupun dengan kurator,” tegasnya.
Di akhir acara, Wawan menyampaikan pesan kepada para mantan karyawan agar tetap semangat dan terus berkarya.
“Gunakan semua ilmu dan pengalaman dari Sritex untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan,” tutupnya.
Momen perpisahan semakin mengharukan ketika semua yang hadir menyanyikan lagu Kenangan Terindah dari grup band Samson. Suasana penuh emosi terasa saat mereka saling bersalaman, berpelukan, dan mengucapkan salam perpisahan. Banyak karyawan pria maupun wanita menitikkan air mata, menandai akhir dari perjalanan panjang mereka bersama Sritex. (*)