Dorong Investasi, IKN Gaet Lima Perusahaan untuk Proyek Infrastruktur

oleh -
Penulis: Wahyuddin Nurhidayat
Editor: Ardiansyah
Market Sounding Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Senin (24/2/2025).(AGUSTINUS RANGGA RESPATI)
Market Sounding Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), Senin (24/2/2025).(AGUSTINUS RANGGA RESPATI)

BorneoFlash.com, NUSANTARAOtorita Ibu Kota Nusantara (IKN) memastikan pembangunan IKN terus berlanjut melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk hotel, perkantoran, dan universitas. Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, menyebutkan bahwa lima perusahaan lokal telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk pembangunan infrastruktur di IKN.

 

Kelima perusahaan tersebut, yaitu PT Balikpapan Ready Mix Nusantara, PT Berkah Bersinar Abadi, PT Brantas Abipraya (Persero), PT Puri Persada Lampung, dan Universitas Negeri Surabaya, siap berkontribusi dalam proyek ini.

 

“Kita akan menyaksikan lima pelaku usaha lagi yang menandatangani perjanjian kerja sama pembangunan. Kelima perusahaan ini menjadi bagian dari ekosistem investasi dengan nilai komitmen sebesar Rp 1,25 triliun,” ujar Agung dalam acara Market Sounding Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) pada Senin (24/2/2025).

 

Ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut akan mulai beroperasi pada 2025. “Ini membuktikan bahwa pembangunan infrastruktur di IKN terus berjalan dan bahkan semakin maju,” tambahnya.

 

Lebih lanjut, Agung menyampaikan bahwa pemerintah akan terus melakukan penjajakan minat pasar (market sounding) untuk kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) di bidang multi-utility tunnel (MUT) dan sektor perumahan.

 

Dalam sektor perumahan, OIKN telah menyiapkan 97 rumah susun dan 12 proyek rumah tapak untuk tahun pertama, dengan target investasi mencapai Rp 8 triliun.

 

“Pada tahap pertama, kami menawarkan dua proyek rumah susun dan satu proyek rumah tapak dengan total investasi Rp 8 triliun. Kami menargetkan transaksi dapat segera berlangsung, selambat-lambatnya pada kuartal kedua,” jelas Agung.

 

Selanjutnya, pada tahap kedua, OIKN akan menyiapkan dua proyek rumah susun dan satu proyek rumah tapak dengan nilai investasi Rp 23 triliun. Transaksi untuk proyek tahap kedua ini ditargetkan terjadi pada pertengahan tahun.

Baca Juga :  Pertunjukan Nyanyian Dharma di IKN: Simfoni Harmoni dan Keberagaman Nusantara

 

Agung menambahkan bahwa proyek-proyek tersebut akan menggunakan skema KPBU unsolicited. Proses pengadaan atau transaksi akan berlangsung secara terbuka melalui mekanisme tender. (*)

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.