BorneoFlash.com, NUSANTARA – Ibu Kota Nusantara (IKN) berhasil menarik minat investor lokal dan internasional. Dengan potensi besar di berbagai sektor seperti perumahan, kawasan industri, perdagangan, perhotelan, dan pusat perbelanjaan IKN membuka peluang strategis yang semakin menjanjikan.
Otorita IKN telah mengidentifikasi 16 lokasi hidden gem yang siap dikembangkan. Lokasi-lokasi ini tersebar di area hunian dan komersial dengan kode seperti MS.304.121, WR.104.173, hingga CA.101.11. Otorita menempatkan semua titik tersebut di Sub Wilayah Perencanaan (WP) 1A, 1B, dan 1C, dan mendorong pengembang untuk membangun berbagai jenis properti, dari perumahan komersial dan subsidi hingga proyek mixed-use seperti mal, hotel, dan kawasan industri.
Dengan luas tata ruang mencapai 256.000 hektare termasuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN masih menawarkan harga tanah yang kompetitif, yakni antara Rp 100.000 hingga Rp 800.000 per meter persegi.
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif untuk menarik investor. Beberapa insentif tersebut meliputi:
- Tax holiday untuk investasi di atas Rp 10 miliar
- Pembebasan PPh 21 bagi karyawan yang tinggal di IKN
- Bebas BPHTB dengan tarif 0 persen
- Skema KPBU untuk pembangunan hunian ASN dan pejabat negara
- Gratis sewa tenant selama dua tahun untuk kafe, restoran, dan usaha komersial di bawah gedung Kemenko
“Otorita IKN menjamin proses perizinan yang cepat dan transparan. Kami berkomitmen merespons Laporan Penawaran Objek Investasi (LPOI) dalam waktu satu minggu,” ujar Basuki pada Jumat, 16 Mei 2025.
Pemerintah juga telah membangun infrastruktur pendukung, seperti jalan dengan konstruksi rigid, demi memperlancar proyek investasi.
Tahap Pembangunan dan Investasi yang Sudah Terlaksana
Pada tahap pertama pembangunan IKN (2022–2024), pemerintah telah menyelesaikan berbagai infrastruktur strategis, termasuk Istana Negara (Istana Garuda), Kantor Kepresidenan, dan empat gedung Kemenko dengan total 16 tower. Hingga akhir 2024, pemerintah telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 86 triliun dari APBN dan sektor swasta menyumbang Rp 58 triliun.
Memasuki tahap kedua (2025–2028), pemerintah akan memfokuskan pembangunan pada kompleks legislatif dan yudikatif, dengan alokasi Rp 48,8 triliun dari APBN dan Rp 132 triliun melalui skema KPBU. Investor swasta juga terus membangun berbagai fasilitas seperti Swissotel Nusantara, Hotel Qubika, RS Hermina, dan RS Mayapada yang kini mulai beroperasi.
Basuki menambahkan bahwa pengembangan Taman Safari, arena pacuan kuda, dan SMA Taruna Nusantara akan memperkuat sektor pariwisata dan pendidikan, dengan target kunjungan hingga 86.000 wisatawan per tahun.
Daftar 16 Lokasi Hidden Gem di IKN:
- HK.301.02
- MS.302.01
- MS.302.11
- MS.202.07
- MS.202.06
- MS.304.12
- MS.204.04
- WS.309.02
- WS.306.01
- WS.301.05
- WR.104.17
- WR.302.04
- WR.302.06
- WR.303.17
- WR.305.20
- CA.101.11 . (*)