BorneoFlash.com, JAKARTA – Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, memanggil investor yang belum memulai pembangunan meski sudah melakukan groundbreaking. Hingga kini, delapan proyek masih tertunda, termasuk enam proyek perbankan. Presiden Prabowo Subianto menargetkan ekosistem IKN terbentuk pada 2028, sehingga percepatan pembangunan menjadi prioritas.
Basuki menegaskan bahwa keenam bank—BCA, Bank Kaltara, BNI, Mandiri, BRI, dan BTN—berkomitmen untuk mulai membangun setelah Lebaran 2025. Targetnya, keenam bank ini dapat mulai beroperasi pada kuartal pertama 2026.
Investor menunda pembangunan karena beberapa faktor, seperti ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang memberi waktu 1,5 tahun sejak groundbreaking, proses penyusunan desain bangunan, serta kesiapan infrastruktur. Beberapa investor menunggu pembangunan jalan dan fasilitas pendukung lainnya sebelum memulai konstruksi. Namun, dengan proyek infrastruktur yang terus berjalan, mereka kini lebih siap untuk segera membangun.
Selain sektor perbankan, proyek perhotelan juga mengalami penundaan. Hotel Jambuluwuk, Marriott yang bekerja sama dengan Pakuwon, serta proyek Superblock yang mencakup hotel dan fasilitas lainnya masih dalam tahap diskusi. OIKN akan mengadakan pertemuan dengan investor dalam Forum Komunikasi Investor IKN pada Jumat mendatang untuk memastikan jadwal pembangunan.
OIKN terus mendorong investor agar segera merealisasikan proyek mereka demi mewujudkan IKN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. Dengan percepatan ini, diharapkan pembangunan berjalan sesuai target dan mendukung visi Indonesia Maju. (*)